Sabtu, 31 Januari 2015

Syeikh Nawawi Marfu`



Pada tahun 1435 hijriyah negeri Nusantara merasa sedih sebab wafatnya seorang ulama besar yang dengan kewafatannya sanad di nusantara turun satu derajat, karena sanad beliau sangat tinggi sekali, tidak ada dinusantara yang meriwayatkan apa yang beliau riwayatkan, rata-rata di Indonesia, Malaysia, Fathoni, meriwayatkan dari Syeikh Alawy bin Abbas Al-Maliki, Syeikh Hasan Masyaath, Syeikh Abdul Qadir Al-Mandili, Syeikh Muhammad Yasin Al-Fadani, Syeikh Ismail Zein Al-Yamani, Syeikh Muhammad Alawy Al-Maliki.


Nama Lengkap



Beliau adalah Al-Alim Al-Musnid Al-Muammar Syeikh Ahmad Nawawi bin Marfu` bin Abdul Muththalib Al-Martafuri Al-Banjari Al-Syafi`i.



Tempat dan tarikh lahir


Syeikh Nawawi Marfu` dilahirkan di Kalimatan Selatan pada tahun 1927 Masehi, tumbuh dan membesar sebagai anak yang cerdik dan pintar, berbeda dengan anak-anak yang lainnya, ayah beliau sangat perhatian sekali dalam membesarkan dan mendidiknya.



Pendidikkan dan pengajian beliauMasa kecil beliau dihabiskan dengan perhatian yang besar, kemudian beliau menduduki bangku sekolah, kemudian akhirnya dengan umur yang cukup muda pada tahun 1937 beliau berangkat ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji dan berniat untuk mengaji di Makkah, pada awalnya beliau belajar mengaji kepada ustaz Hasan `Arab, kemudian mengajian Al-Qur`an kepada Syeikh Muhammad Murad dan Syeikh Ali bin Abdullah Al-Banjar.



Tidak hanya belajar mengaji kepada para guru-guru Al-Quran di Makkah, beliau juga memasuki Sekolah Dasar , kemudian pada tahun 1937 juga beliau melanjutkan pengajiannya di Sekolah AL-Fakhriyah Al-Othmaniyah, disekolah ini beliau belajar dan menghafalkan Al-Qur`an dengan sangat tekun sehingga akhirnya beliau hafal Al-Qur`an dari awal sampai akhir, beliau berada di Sekolah ini sampai tahun 1950.Beliau juga melanjutkan studynya di Madrasah Dar Ulum di tingkat Tsanawiyah sehingga akhirnya beliau menamati pelajarannya di Dar Ulum pada tahun 1947 masehi.



Disamping itu beliau mengikuti pengajian dengan para ulama-ulama besar, seperti beliau mengikuti pengajian Hadis bersama Syeikh Umar Hamdan Al-Mahrasi, pengajian bersama Syeikh Sayyid Alawy Al-Maliki dalam pelajaran Al-Fikih, pengajian bersama Syeikh Muhammad Amin Al-Kutubi dalam pelajaran fikih, pengajian fikih dan nahu kepada Syeikh Abdul Qadir Al-Mandili, pengajian Qawa`id Arabiyah dan Al-Qur`an kepada Syeikh Ali bin Abdullah Al-Banjari.



dan beliau juga mengikuti pengajian Syeikh Hasan Masyath, Syeikh Sya`rani Arif, Syeikh Sya`rani Abdan, Syeikh Muhammad Yasin Al-Fadani.


Pada tahun 1955 beliau kembali ke tanah air, dan langsung mengajar dan berdakwah, kemudian pada tahun 1958 beliau bersama-sama teman-temannya mendirikan pondok pesantren Hidayatullah.





Jumat, 01 Agustus 2014

Khutbah Aidil Fitri 1435 H

Khutbah Aidul Fitri 1435 H
Oleh :  Musnid Syeikh H.Muhammad Husni Ginting.Lc,Dipl.
الله أكبر9×* اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا * وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا * وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا * لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ * وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ * وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ * لَا إِلهَ إلَّا اللهُ وَحْدَهُ * وَصَدَقَ وَعْدَهُ * وَنَصَرَ عَبْدَهُ * وَأَعَزَّ جُنْدَهُ * وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ * لا إله إلا الله * والله أكبر * ألله أكبر * ولله الحمد * اَلْحَمْدُ لِلهِ الوَاحِدِ الْأَحَدِ * أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَهُوَ الْفَرْدُ الصَّمَدُ * أَشْهَدُ أَنْ لا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ * وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ * وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدِنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ * اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى آلِهِ وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ * أَمَّا بَعْدُ * فَيَا عِبَادَ اللهِ اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ *

Allahu Akbar - Allahu Akbar - Allahu Akbar Wa Lillahil Hamd.
Bapak-bapak ibu –ibu jema`ah shalat Aidil Fitri yang mulia

Pada pagi yang indah dan cerah ini, dihiasi dengan dengan suara gema takbir yang menjulang tinggi diangkasa raya, bergeming memecahkan kesunyian pagi ketika terbitnya sang matahari, pagi satu syawal yang penuh dengan keistimewaan dan rahmat yang ditunggu oleh setiap umat, pagi hari yang penuh dengan harapan dan barkah, hari ini merupakan hari kemenangan yang sangat gemilang, hari yang sangat besar dan berharga bagi umat islam sedunia, suara takbir raya  merupakan tanda kemenangan umat islam dalam menghadapi peperangan yang sangat sengit, melawan hawa nafsu yang selalu mengajak kepada keburukkan dan kejahatan, dari mulai kota Tonja sampai kekota Jakarta, dari kota Sabang sampai kekota Besitang, dari kota Casabelanca samapai ke tanah Toraja, umat islam mengomandangkan suara takbir mengagungkan Allah menyambut kemenangan diiringi dengan isak tangis bercampur dengan rasa kegembiraan karena telah berhasil melaksanakan ibadah puasa dibulan Ramadhan.

Allahu Akbar- Allahu Akbar- Allahu Akbar Walillahi Hamd
Hadirin jama`aah shalat `Aidil Fitri yang mulia

Menyabut `Aidil Fitri bukan dengan memperbuat kemaksiatan dan kejahatan, bukan dengan menghidupkan kembang api dan petasan, bukan dengan berkompoi motor dan kebut-kebutan tetapi dengan mengucapkan takbir membesarkan Tuhan.
Allah SWT berfirman:

وَلِتُكْمِلُوْا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوْا اللهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Artinya: Dan hendaklah kamu cukupkan bilangan hari puasa Ramadhan, dan hendaklah kamu bertakbir mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.( Al-Baqarah 185).

Takbir pengagungan terhadap Allah dimulai dari terbenamnya matahari akhir bulan Ramadhan sampai terlaksananya shalat `Aidil Fitri, mengakui keagungan Allah yang telah memberikan hidayah sehingga kita dapat melaksanakan ibadah puasa dengan secara sempurna.

Rasulullah SAW bersabda:
زَيِّنُوْا أَعْيَادَكُمْ بِالتَّكْبِيْرِ
Artinya : Hiasilah `Aidil Fitri kamu dengan mengumandangkan Takbir (H.R Thabrani didalam Mu`jam Soghir dan Al-Ausoth)
Kegembiraan umat islam dalam menyambut hari raya `Aidul Fitri tergambar dari wajah yang berseri-seri, keluar dari rumah dengan pakaian yang baru, dengan membuka kembali lembaran-lembaran baru, menjalani kehidupan baru, tetapi sebahagian hamba Allah ada yang meresakan kesedihan dengan datangnya bulan Syawal karena meninggalkan bulan Ramadhan yang penuh dengan rahmat dan barkat, mereka menginginkan setiap bulan-bulan yang ada semuanya bulan Ramadhan, karena didalamnya banyak ibadah-ibadah yang dapat dilakukan.

Rasulullah SAW bersabda:
لَوْ يَعْلَمُ الْعِبَادُ مَا فِيْ رَمَضَانَ لَتَمَنَّتْ أُمِّتِيْ أَنْ تَكُوْنَ سَنَةٌ كُلُّهَا رَمَضَان . زوائد أبي يعلى الموصلي . المسند للشاسي.
Artinya: Andaikan para hamba Allah mengetahui apa yang terdapat pada bulan Ramadhan, niscaya umatku bercita-cita seluruh tahun semuanya adalah bulan Ramadhan ( H.R Asy-Syasi didalam Musnadnya).

Allahu Akbar- Allahu Akbar- Allahu Akbar Walillahi Hamd
Hadirin jama`aah shalat `Aidil Fitri yang mulia

 Satu bulan lamanya kita telah berusaha mendidik jiwa membersihkan diri dengan cara melaksanakan shalat, ibadah puasa, tadarus al-Qur`an, shalat tarwih, sadaqah  dan melaksanakan seluruh kebajikkan, Ramadhan adalah salah satu paket pencerahan jiwa dan raga, paket untuk membersihkan diri dari dosa dan noda, mewujudkan kepribadian seorang muslim yang memiliki akhlak yang luhur dan mulia, mencetak sosok seorang mukmin yang ta`at, membentuk seorang insan yang bertakwa, sebab madrasah Ramadhan merupakan madrasah yang mengelurkan insan-insan bertakwa, sebagaimana Allah menjelaskan tujuan diwajibkannya puasa pada bulan Ramadhan:

$ygƒr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä |=ÏGä. ãNà6øn=tæ ãP$uÅ_Á9$# $yJx. |=ÏGä. n?tã šúïÏ%©!$# `ÏB öNà6Î=ö7s% öNä3ª=yès9 tbqà)­Gs? 
Artinya: Wahai orang-orang Yang beriman! kamu Diwajibkan berpuasa sebagaimana Diwajibkan atas orang-orang Yang dahulu daripada kamu, supaya kamu bertaqwa (Al-Baqarah 183)
Takwa maknanya melaksanakan segala suruhan Allah dan menjauhkan segala larangan Allah Ta`ala.

Imam Ali berkata:

التَّقْوَى هُوَ الْخَوْفُ بِالْجَلِيْلِ، وَالْقَنَاعَةُ بِالْقَلِيْلِ وَالْإِسْتِعْدَادُ بِيَوْمِ الرِّحَالِ
Artinya : Takut kepada Allah SWT, memadai sesuatu yang sedikit, berusaha mempersiapkan bekal untuk akhirat.

Takut kepada Allah dengan cara melaksanakan segala perintah Allah, menghampirkan diri kepada-Nya dengan berbagai macam ibadah, menghamparkan sajadah kemudian memperbanyak shalat-shalat sunnah, bertasbih dan bertahmid mengagungkan Allah, memperbanyak membaca Al-Qur`an dan berzikir, beristighfar dan menadahkan tangan berdo`a kepada Allah memohon keampunan. ini merupakan bekal untuk hari kiamat.
Sementara memadai sesuatu yang sedikit maksudnya tidak rakus terhadap dunia dan kegemerlapannya, mengejar kekayaan dan kemewahan dunia dengan berbagai cara, tidak mengenal halal dan haram, sehingga bercita-cita membuat rumah yang bertingkat, membeli mobil yang mahal dan berkilat, sibuk mengumpul-ngumpulkan uang sampai berlipat-lipat, sehingga shalat dan ibadah pun tidak pernah sempat, harta dan uang yang banyak tidak pernah dizakat, pada akhirnya dia menjdi orang yang dilaknat, akan disiksa didunia dan diakhirat. Maka hendaklah bersifat zuhud terhadap dunia dan kekayaannya.

Allahu Akbar- Allahu Akbar- Allahu Akbar Walillahi Hamd
Hadirin jama`aah shalat `Aidil Fitri yang mulia

Ibadah puasa mengajarkan kita agar menjadi orang yang bersikap jujur dan benar, tidak menjadi seorang pembohong dan pengkhiyanat. Lihatlah ketika panas yang membakar kulit, lapar yang mencengkram perut, haus yang menggrogoti terongkongan, tapi karena jujur terhadap diri dan takut kepada Allah maka kita tidak akan makan dan minum walaupun tidak ada orang yang mengetahui.

Maka seorang pejabat, PNS, pemimpin mesti belajar dari ibadah puasa agar menjadi orang yang jujur dan benar, tidak menjadi seorang yang korupsi karena hal ini sangat Allah benci, jangan suka berbuat suap menyuap karena itu perbuatan biadap, walaupun polisi tidak mengetahui, walaupun kpk tidak menyelidiki, walaupun mahkamah tidak menyidangi, tetapi perbuatan tersebut diketahui oleh Allah SWT.

Andaikan seluruh pejabat dan pemimpin kita berlaku jujur dan tidak bersifat korupsi dan suka sogok menyogok niscaya negara Indonesia ini subur dan makmur, dan jereji besi tidak akan dihuni penuh oleh pejabat-pejabat yang berkhiyanat.

Puasa mengajarkan kepada kita agar tidak menuruti hawa nafsu yang mengajak kepada kejahatan dan keburukan, melaparkan diri merupakan jalan yang tepat untuk menekan gelombang tekanan nafsu yang begitu besar dan buas, tetapi sebaliknya jika hawa nafsu tidak dapat ditekan dan dilawan maka jadilah insan itu seperti hewan, sehingga dia suka berbuat jahat, suka mengerjakan maksiat, suka melaksanakan mungkarat, kufur dengan segala nikmat, memilih jalan-jalan yang sesat, sehingga menjadi orang yang kualat dan terlaknat didunia dan akhirat.

Jika brendi dan wisky menjadi komsumsi, sabu-sabu dan ganja menjadi trendi, minuman kamput menjadi tradisi, narkotik dan kokain menjadi sensasi, protitusi menjadi profesi, judi dan togel menjadi hoby, korupsi dan suap menjadi solusi, banyaknya wanita-wanita muda yang suka aborsi, ini menunjukkan dekadensi moral yang cukup mengkhuwatirkan karena terlampau mengikuti hawa nafsu binatang, sebab itulah puasa merupakan cara untuk menundukkan hawa nafsu manusia.

Allahu Akbar- Allahu Akbar- Allahu Akbar Walillahi Hamd
Hadirin jama`aah shalat `Aidil Fitri yang mulia

Madrasah Ramadhaniyah juga menciptakan insan yang dermawan, peduli dengan orang lain, ringan tangan untuk bersedekah, suka membantu orang miskin, tidak hanya mementingkan diri sendiri, ikut merasakan beban yang menyelimuti orang-orang fakir, bukankah Nabi Muhammad SAW begitu  dermawan terlebih-lebih pada bulan Ramadhan, maka mengikuti jejak Rasulullah dengan suka memberi dan bersedekah kepada orang-orang yang tidak mampu merupakan anjuran agama islam yang perlu digalakkan.

Demikian juga pelaksanakan pembayaran zakat fitrah selain untuk mengajarkan umat agar suka menjadikan tangannya keatas, juga untuk membersihkan diri dan menyempurnakan kekurangan puasa yang terjadi pada bulan Ramadhan, Abdullah bin Abbas berkata :

فَرَضَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زكَاةَ الفِطْرِ طُهْرةً لِلصَّائِمِ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ، وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِيْنَ، فَمَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ الصَّلَاةِ، فَهِيَ زكَاةٌ مَقْبُوْلَةٌ، وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ الصَّلَاةِ فَهِيَ صَدَقَةٌ مِنَ الصَّدَقَاتِ
Artinya : Rasulullah SAW telah mewajibkan Zakat fitrah sebagai penyucian bagi orang-orang yang berpuasa Ramadhan dari perbuatan sia-sia dan keji, juga sebagai makanan bagi  orang-orang miskin, siapa yang menunaikannya sebelum shalat Idul Fitri berarti ia zakat yang diterima, siap yang membayarnya setelah shalat Eid maka dianggap sebagai sadaqah biasa.( H.R .Abu Daud  dan Ibnu Majah)

Rasulullah SAW bersabda:
صَوْمُ شَهْرِ رَمَضَانَ مُعَلَّقٌ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَا
يُرْفَعُ إِلَّا بِزكَاةِ الْفِطْرِ
Artinya: Puasa bulan Ramadhan tergantung diantara langit dan bumi tidak akan terangkat kecuali dengan membayar zakat fitrah ( H.R Abu Hafs bin Syahin dalam kitab Fadha`il Ramadhan).

Allahu Akbar- Allahu Akbar- Allahu Akbar Walillahi Hamd
Hadirin jama`aah shalat `Aidil Fitri yang mulia
Ramadhan juga mengajarkan kepada kita agar senantiasa membaca Al-Qur`an dan mengamalkannya, Al-Qur`an yang diturunkan pada bulan Ramadhan merupakan kitab yang diturunkan Allah kepada manusia sebagai petunjuk ke jalan yang lurus, kitab yang tidak pernah terhenti keajaibannya, Al-Qur`an sebagai kitab pedoman umat dan mukjizat Nabi yang sangat hebat, kitab yang tidak dapat ditukar, dirobah dan dirombak , tetap dijaga oleh sang Pencipta dari tangan-tang tercela.

Maka semestinyalah seorang muslim menjadikan Al-Qur`an sebagai pedoman hidupnya dalam menjalani liku-liku kehidupan yang penuh dengan onak, duri dan kerikil-kerikil tajam, menjadikan Al-Quran sebagi aturan hidupnya, tidak menjadikan selain Al-Qur`an sebagai tuntunannya, jika ingin selamat dunia dan akhirat maka al-Qur`anlah tuntunan yang sangat tepat sebagai juru penyelamat.

Allah berfirman:
ãöky­ tb$ŸÒtBu üÏ%©!$# tAÌRé& ÏmŠÏù ãb#uäöà)ø9$# Wèd Ĩ$¨Y=Ïj9 ;M»oYÉit/ur z`ÏiB 3yßgø9$# Èb$s%öàÿø9$#ur 4
Artinya : Bulan Ramadan Yang padanya diturunkan Al-Quran, menjadi petunjuk bagi sekalian manusia, dan menjadi keterangan-keterangan Yang menjelaskan petunjuk dan (menjelaskan) perbedaan antara Yang benar Dengan Yang salah (Al-Baqarah 185)
Hendaklah kita selalu membaca Al-Qur`an dan memikirkannya dengan begitu akan mendatangkan pemahaman yang benar dan hidayah didalam sanubari. Sebab itulah Allah memerintahkan kita untuk metadabburkan firman-firmannya:

Ÿxsùr& tbr㍭/ytGtƒ šc#uäöà)ø9$# ôQr& 4n?tã A>qè=è% !$ygä9$xÿø%r& ÇËÍÈ
Artinya (setelah diterangkan Yang demikian) maka Adakah mereka sengaja tidak berusaha memahami serta memikirkan isi Al-Quran? atau telah ada di atas hati mereka kunci penutup (yang menghalangnya daripada menerima ajaran Al-Quran)?( Muhammad 24).

Allahu Akbar- Allahu Akbar- Allahu Akbar Walillahi Hamd
Hadirin jama`aah shalat `Aidil Fitri yang mulia

Jika butiran-butiran hikmah dan pengajaran puasa dan bulan Ramadhan kita amalkan pada bulan-bulan yang lainnya selain Ramadhan maka In Syaa Allah kita akan termasuk hamba Allah yang bertakwa, tapi jika nilai-nilai kebaikkan yang terdapat pada bulan Ramadhan tidak dapat kita resapkan dan tidak kita amalkan pada bulan-bulan lainnya berarti prediket takwa belum dapat kita raih, jika pada bulan Ramadhan selalu shalat, zikir, baca Al-Qur`an, beri`tikaf, bersadaqah, tapi setelah ditinggalkan oleh bulan Ramadhan, maka seluruh kebaikkan tersebut meninggalkan dia pula, maka dia adalah hamba Ramadhan bukan hamba Allah, sebab Hamba Allah adalah yang menyembah Allah pada seluruh bulan bukan saja bulan Ramadhan.

Jadikanlah momentum ini sebagai pelajaran bagi kita agar berusaha menjadi orang yang bertakwa kepada Allah Ta`ala, sehingga matanya tidak melihat yang haram, tetapi melihat Al-Qur`an dan melihat yang baik-baik saja, tangannya tidak berbuat yang haram, telinganya tidak mendengarkan yang haram, kakinya tidak melangkah ketempat yang haram seperti ke diskotik, tempat perzinaan, warung-warung tuak, dan tempat maksiat lainnya, tetapi hanya dilangkahkan ke masjid, majlis-majlis pengajian, dan yang baik-baik saja, mulutnya tidak mengeluarkan kata-kata kotor, tidak berbohong dan berdusta, tetapi mulutnya digunakan untuk berbicara yang baik-baik saja, membaca Al-Qur`an, berzikir dan bersalawat kepada Nabi Muhammad SAW, perut tidak di isi dengan makanan yang haram, tetapi di isi dengan yang halal dan yang baik-baik, kemaluannya tidak digunakan untuk berzina.

Allahu Akbar- Allahu Akbar- Allahu Akbar Walillahi Hamd
Hadirin jama`aah shalat `Aidil Fitri yang mulia

Dalam kegembiraan ini kita juga tidak boleh melupakan saudara-saudara kita yang berada di Gaza Palestina yang sedang dirundung musibah kemanusiaan, rumah-rumah mereka hancur porak-poranda dihantam rudal-rudal Israel yang terlaknat, anak-anak mereka mati syahid dihantam peluru-peluru tajam, ketika umat islam didunia bergembira, malah mereka berduka nistapa, kediaman mereka dibom bardir, Tank-tank Israel telah memuntahkan bom-bomnya sehingga membunuh anak-anak Palestina yang tidak berdosa, pesawat-pesawat tempur yang menghantam bangunan-bangunan sipil sehingga membunuh ibu-ibu hamil, orang-orang yang tua renta, darah bersimbah disana sini, daging-daging manusia berkecai dimana-mana, jeritan, tangisan dan ketakutan menyelimuti mereka, dimanakah umat islam? dimanakan Perserikatan Bangsa-bangsa? dimanakah keadilan? marilah kita berdo`a untuk mereka, karena mereka adalah saudara-saudara kita juga.


بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ * وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ * وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ * أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمْينَ وَالْـمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ * فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ *