Kamis, 26 Maret 2009

Maulid Nabi Muhammad SAW

Ketika alam dilanda krisis akhlak, tatkla manusia hanya sibuk memikirkan diri sendiri, tak pernah melihat kehidupan orang lainnya, dunia terasa gersang dari siraman kasih sayang, alam laksana muram tanpa sinar kelembutan, bumi laksana tanah yang kering krontang, disebabkan kemarau yang panjang, bilakah hujan kan turun?. bilakah bumi kan disirami air yang sejuk, akhlak yang hilang lenyap disebabkan oleh hilangnya kendali kehidupan, kehidupan yang tidak lagi berqiblatkan Al-Qur`an dan Sunnah, pemuda-pemuda telah mulai mengambil negeri barat sebagai ikutan dan jalan hidupnya, wanita-wanita telah menjadikan orang-orang barat menjadi trend dan qiblatnya, mesjid sudah mulai kosong, pengajian agama sudah banyak di tinggalkan, pengajian-pengajian pondok pesantren mulai berkurangan, semua ini memerlukan perubahan yang besar untuk kembali kepada jaan yang benar, memerlukan angin segar bertiup dengan halus agar dapat lagi menghidupkan Al-Qur`an dan Sunnah, adapun salah satu caranya ialah dengan mengingat kembali kelahiran Rasulullah sebagai pembawa risalah dan akhlak, mengingat kelahiran Rasul adalah satu kewajiban bagi umat Islam, karena salah satu penjelmaan rasa terima kasih kita terhadapnya, jika kita tidak mengingat kembali perjuangannya, berarti kita telah jauh dari ajarannya, coba kita lihat sekarang ini banyak orang yang lebih mengenal artis-artis dan bintang filim dari pada sosok Nabi SAW.

Mengingat kelahiran Nabi dengan sebutan Maulid, memiliki pengaruh yang besar bagi umat yang haus dengan siraman hikayat sirah Nabi, sebab didalamnya menceritakan kehidupan Nabi, kerasulan dan akhlaknya, dengan adanya maulid Nabi kita dapat meningkatkan kembali nilai-nilai kemanusiaan yang tinggi, yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, belajar bagaimana kita mesti menghadapi kehidupan ini dengan akhlak yang mulia, belajar bagaimana kita mengikuti cara kehudupan Rasul, ini salah satu tujuan diadakannya Maulid Nabi Muhammad SAW.