Rabu, 31 Desember 2008

Muharram yang menangis

Bulan ini adalah bulan Muharram yang menjadi awal tahun bagi umat islam , tidak seperti biasanya bulan ini adalah bulan duka bagi umat Islam karena mengingat penderitaan saudaranya di Ghaza Palestiana , Kafir Yahudi telah membor bardir kota ghaza sehingga lebih dari 390 orang tewas dan 2000 orang cedra , kemana kah umat islam dari saudaranya yang sedang di timpa bencana, yang lebih menyedihkan sikap pemerintah Mesir yang tak mau membuka jalur Mesir Palistina karena mendengar kata-kata Israeil. Pada Tahun baru Masehi tahun ini sya meliahat banyak pemuda-pemudi Mesir yang gembira merayakannya , dengan dentuman mercun dan sebahagiannya , tapi pernahkah mereka memikirkan keadaan rakyat Palestin , sangat menyedihkan , demikian juga sikap Saudi Arabiah yang tidak mendukung perjuangan rakyat Palestina , sehingga kerajaan ini tidak mau ikut dalam pertemuan bangsa-bangsa Arab membahas tentang Pelestina .

Tidak tergolong mukmin yang sempurna jika kita tak perhatian dengan saudara kita yang berada di Pelestina , Penulis merasa heran ketika rakya negara Nirwagia berdemonstrasi sehingga ada yang terluka dan ditangkap hanya karena mereka mengutuk serangan Israel terhadap Ghaza , mereka orang Kristen , bagaimana pula kita lihat pemuda-pemuda islam , betapa sedih jika kita lihat kebanyakkan pemuda Mesir tidak memikirkan nasib temannya di Pelistina , semoga rakyat mesir dapat turun kejalan berdemontrasi besar-besaran , jikalau seluruh rakyat Mesir berdemontrasi niscya Presiden Husni Nubarak akan menutup kedutaan Israel yang berada di Kairo , dan tak akan ada hubungan dua negara , juga terhentinya export sement , gas , minyak dan lain-lain .

Tahun baru Islam

Muharram adalah bulan yang Allah muliakan diantara bulan- bulan yang lainnya, bulan ini adalah pembuka bagi tahun baru umat Islam di seluruh dunia , diawali oleh Sayyidina Umar yang memutuskan agar Hijrahnya Nabi Muhammad sebagai awal dari tahun baru Islam , karena hijrahnya Rasul sebagai tanda awal perkembangan agama islam sebagai agama dunia yang di peluk oleh manusia, dari sinilah keputusan Umar di ambil, betapa besarnya pengorbanan Rasulallah sehingga mesti di ingat, mengingati bulan Muharram berarti mengenang kembali perjuangan nya yang penuh dengan keberanian dan pengorbanan , sebab itulah sangat bagus sekali di buat acara peringatan tahun baru islam dengan pengisian agama dan ceramah tentang Hijrahnya Rasulallah , agar generasi muda dapat memetik isi kandungan dari Hijrahnya Rasulallah , menyambut tahun baru Hijriyah bukan dengan mabuk-mabukan dan pekerjaan yang keluar dari syari`at Islam.

Tapi sangat di sayangkan sebagaian umat Islam tidak tahu apa itu Muharram dan Tahun baru Islam , yang mereka tahu tahun baru Masehi , karena terlalu berkiblatkan dengan barat , ketika datang bulan Muharram mereka tidak tahu cara untuk memperingatkan nya , tak mau menghormati bulan Muharram yang di muliakan Allah SWT .

Marilah kita meningkatkan semangat dan ketekunan dalam beribadah , belajar , dan berbuat baik dengan adanya tahun baru ini , dan memperbanyak muhasabah diri sendiri , bukan muhasabah diri orang lain , mudah-mudahan tahun ini keimanan kita meningkat dan menguat . Amin .

Muharram yang berduka

Rabu, 10 Desember 2008

Makna Idul Adha

Idul Adha adalah salah satu hari raya buat umat islam, bagi jema`ah haji mereka pada hari ini sedang melaksanakan lemparan jamrah sebagai kegiatan haji, bagi yang tidak haji merayakan haji dengan melaksanakan Shalat Aidil Adha dengan penuh semangat dan ikhlas, hari ini adalah hari kegembiraan, kesenangan , merenung kembali kisah yang terjadi pada Nabi Ibrahim dan Ismail, pada hari itu Nabi Ibrahim ingin melaksanakan perintah Allah untuk menyembeleh anaknya, tetapi ketika perintah dilaksanakan malah pisau tak memotong sedikitpun Nabi Ismail, Allah menggantikan potongan dengan kibas, dari sini lah gambaran di syariatkan nya memotong haiwan untuk di korbankan sebagai wujud tanda keimanan seseorang kepada Allah, daghing tersebut di berikan kepada Faqir dan Miskin, banyak kaum miskin yang tak pernah mencicipi daging setiap bulannya , tapi dengan datang nya hari raya Idul Adha maka mereka boleh merasakan bagaimana lezatnya daging, daging memiliki zat protein dan zat-zat yang di perlukan oleh badan, bukankah ini menunjukkan besarnya agama Islam, mengajarkan kepada umatnya yang mampung agar selalu tolong- menolong, mengulurkan tangan membantu Fakir Miskin yang memerlukan, membuat hati orang senang, memberi daging kepada Faqir miskin sehingga mereka mereka merasakan makna dari hari Idul Adha, betapakah besarnya perhatian Islam terhadap orang-orang miskin , sehingga mereka selalu mendambakan hari raya Idul Adha.

Minggu, 02 November 2008

pengajaran dari sebuah cobaan

Hidup ini penuh dengan tantangan dan rintangan ,cobaan datang silih berganti, ujian datang dan pergi, ini adalah fanaroma kehidupan di dunia,terlebih lagi seorang pewaris nabi yang akan menjalani roda dakwah dan mengajar umat dari segala yang di perlukan, tak lepas dari segala cobaan dan rintangan, makna nya mau hidup mesti di coba, tidak mau di coba jangan hidup, mau tidak mau mesti seorang pewaris di uji kesabaranya dalam menjalani realita dakwah yang di emban, seorang pernah berkata : Saya mati-matian menuntut ilmu tapi mati-matian juga ingin menyebar ilmu, bila datang kesenangan, sengsara berdatangan. Ini salah satu kenyataan hidup yang mesti di hadapi bukan berarti pesan orang Zaman selalu menjelama di kehidupan kita, sebagai mana mereka kata:

berakit-rakit kita ke hulu
berenang-renang ketepian
bersakit-sakit kita dahulu
bersenang-senang kemudian

tapi ini sebagian saja yang menjelma di kehidupan sebagian lagi malah seperti kata orang :

berakit-rakit kita ke hulu
berenang-renang kemudian
bersakit-sakit dahulu
senang pun tak datang malah mati kemudian

kalau begitu mesti ikhlas dalam menghadapi cobaan, anggap Allah cinta dengan kita, dan akan menggantikan nya di Akhirat sana, jadikan segala cobaan yang datang menjadi pengajaran hidup agar lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, tak pernah bersedih hati dengan yang hilang, tek pernah merasa gaduh kalau ditinggal, tak pernah bermuram durjana bila di coba, menjalani hidup dengan gembira, sadar dengan tantangan yang tiap-tiap saat akan datang, bersemangat untuk membawa panji dakwah kehadapan umat, mencoba selalu tampil dengan senyum yang menyebarkan rahmat.Semoga kita dapat menjalani kehidupan ini dengan sabar.

Sabtu, 01 November 2008

Langkat

Sejarah

A. Masa Pemerintahan Belanda dan Jepang.
Pada masa Pemerintahan Belanda, Kabupaten Langkat masih berstatus keresidenan dan kesultanan (kerajaan) dengan pimpinan pemerintahan yang disebut Residen dan berkedudukan di Binjai dengan Residennya Morry Agesten. Residen mempunyai wewenang mendampingi Sultan Langkat di bidang orang-orang asing saja sedangkan bagi orang-orang asli (pribumi) berada ditangan pemerintahan kesultanan Langkat. Kesultanan Langkat berturut-turut dijabat oleh :

1. Sultan Haji Musa Almahadamsyah 1865-1892
2. Sultan Tengku Abdul Aziz Abdul Jalik Rakhmatsyah 1893-1927
3. Sultan Mahmud 1927-1945/46

Dibawah pemerintahan Kesultanan dan Assisten Residen struktur pemerintahan disebut LUHAK dan dibawah luhak disebut Kejuruan (Raja kecil) dan Distrik, secara berjenjang disebut Penghulu Balai (Raja kecil Karo) yang berada didesa. Pemerintahan luhak dipimpin secara Pangeran, Pemerintahan Kejuruan dipimpin seorang Datuk, Pemerintahan Distrik dipimpin seorang kepala Distrik, dan untuk jabatan kepala kejuruan/Datuk harus dipegang oleh penduduk asli yang pernah menjadi raja didaerahnya. Pemerintahan Kesultanan di Langkat dibagi atas 3 (tiga) kepala Luhak

1. Luhak Langkat Hulu, yang berkedudukan di Binjai dipimpin oleh T.Pangeran Adil. Wilayah ini terdiri dari 3 Kejuruan dan 2 Distrik yaitu :

1.1 Kejuruan Selesai
1.2 Kejuruan Bahorok
1.3 Kejuruan Sei Bingai
1.4 Distrik Kwala
1.5 Distrik Salapian

2. Tanjung Pura dipimpin oleh Pangeran Tengku Jambak/T.Pangeran Ahmad. Wilayah ini mempunyai 2 kejuruan dan 4 distrik yaitu :

2.1 Kejuruan Stabat
2.2 Kejuruan Bingei
2.3 Distrik Secanggang
2.4 Distrik Padang Tualang
2.5 Distrik Cempa
2.6 Distrik Pantai Cermin

3. Luhak Teluk Haru, berkedudukan di Pangkalan Berandan dipimpin oleh Pangeran Tumenggung (Tengku Djakfar). Wilayah ini terdiri dari satu kejuruan dan dua distrik.

3.1 Kejuruan Besitang meliputi Langkat Tamiang dan Salahaji.
3.2 Distrik Pulau Kampai
3.3 Distrik Sei Lepan

Awal 1942, Kekuasaan pemerintah Kolonial Belanda beralih ke Pemerintahan jepang, namun sistem pemerintahan tidak mengalami perubahan, hanya sebutan Keresidenan berubah menjadi SYU, yang dipimpin oleh Syucokan. Afdeling diganti dengan Bunsyu dipimpin oleh Bunsyuco Kekuasaan Jepang ini berakhir pada saat kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17-08-1945.

B. Masa Kemerdekaan.
Pada awal kemerdekaan Republik Indonesia, Sumatera dipimpin oleh seorang Gubernur yaitu Mr.T.M.Hasan, sedangkan Kabupaten Langkat tetap dengan status keresidenan dengan asisten residennya atau kepala pemerintahannya dijabat oleh Tengku Amir Hamzah, yang kemudian diganti oleh Adnan Nur Lubis dengan sebutan Bupati.

Pada tahun 1947-1949, terjadi agresi militer Belanda I, dan II, dan Kabupaten Langkat terbagi dua, yaitu Pemerintahan Negara Sumatera Timur (NST) yang berkedudukan di Binjai dengan kepala Pemerintahannya Wan Umaruddin dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedudukan di Pangkalan Berandan, dipimpin oleh Tengku Ubaidulah.

Berdasarkan PP No.7 Tahun 1956 secara administratif Kabupaten Langkat menjadi daerah otonom yang berhak mengatur rumah tangganya sendiri dengan kepala daerahnya (Bupati) Netap Bukit. Mengingat luas Kabupaten Langkat, maka Kabupaten Langkat dibagi menjadi 3 (tiga) kewedanan yaitu :

1. Kewedanan Langkat Hulu berkedudukan di Binjai
2. Kewedanan Langkat Hilir berkedudukan di Tanjung Pura
3. Kewedanan Teluk Haru berkedudukan di Pangkalan Berandan.

Pada tahun 1963 wilayah kewedanan dihapus sedangkan tugas-tugas administrasi pemerintahan langsung dibawah Bupati serta Assiten Wedana (Camat) sebagai perangkat akhir. Pada tahun 1965-1966 jabatan Bupati Kdh. Tingkat II Langkat dipegang oleh seorang Care Taher (Pak Wongso) dan selanjutnya oleh Sutikno yang pada waktu itu sebagai Dan Dim 0202 Langkat. Dan secara berturut-turut jabatan Bupati Kdh. Tingkat II Langkat dijabat oleh:

1. T. Ismail Aswhin 1967 – 1974
2. HM. Iscad Idris 1974 – 1979
3. R. Mulyadi 1979 – 1984
4. H. Marzuki Erman 1984 – 1989
5. H. Zulfirman Siregar 1989 – 1994
6. Drs. H. Zulkifli Harahap 1994 –1998
7. H.Abdul Wahab Dalimunthe, SH 3-9-1998 s/d 20-2-1999
8. H.Syamsul Arifin, SE 1999-sekarang

Untuk melaksanakan pembangunan yang merata, Kabupaten Langkat dibagi atas 3 wilayah pembangunan.

1. Wilayah Pembangunan I (Langkat Hulu) meliputi

a. Kecamatan Bahorok dengan 19 desa
b. Kecamatan Salapian dengan 22 desa
c. Kecamatan Kuala dengan 16 desa
d. Kecamatan Selesai dengan 13 desa
e. Kecamatan Binjai dengan 7 desa
f. Kecamatan Sei Bingai 15 desa

2. Wilayah Pembangunan II (Langkat Hilir) meliputi

a. Kelurahan
b. Kecamatan Secanggang dengan 14 Desa
c. Kecamatan Hinai dengan 12 desa
d. Kecamatan Padang Tualang dengan 18 desa
e. Kecamatan Tanjung Pura dengan 15 desa dan 1 kelurahan.

3. Wilayah pembangunan III (Teluk Haru) meliputi

a. Kecamatan Gebang dengan 9 desa
b. Kecamatan Brandan Barat dengan 6 desa
c. Kecamatan Sei Lepan dengan 5 desa dan 5 kelurahan
d. Kecamatan Babalan dengan 5 desa dan 3 kelurahan
e. Kecamatan Pangkalan Susu dengan 14 desa 2 kelurahan
f. Kecamatan Besitang dengan 8 desa dan 3 kelurahan

Tiap-tiap wilayah pembangunan dipimpin oleh seorang pembantu Bupati. Disamping itu dalam melaksanakan otonomi daerah Kabupaten Langkat dibantu atas dinas-dinas otonom, Instansi pusat baik Departemen maupun non Departemen yang kesemuannya merupakan pembantu-pembantu Bupati. Dalam melaksanakan kebijaksanaan pemerintahan dan pembangunan.

C. Kondisi Wilayah
1. Geografi Daerah Kabupaten Langkat terletak pada 3014’ dan 4013’ lintang utara, serta 93051’ dan 98045’ Bujur Timur dengan batas-batas sebagai berikut:

- Sebelah Utara berbatas dengan selat Malaka dan Prop. D.I.Aceh
- Sebelah Selatan berbatas dengan Dati II karo.
- Sebelah Timur berbatas dengan Dati II Deli Serdang
- Sebelah Barat berbatas dengan Dati D.I Aceh (Aceh Tengah)

2. Topografi Daerah Tingkat II Langkat dibedkan atas 3 bagian

- Pesisir Pantai dengan ketinggian 0 – 4 m diatas permukaan laut
- Dataran rendah dengan ketinggian 0 – 30 m diatas permukaan laut
- Dataran Tinggi dengan ketinggian 30 – 1200 m diatas permukaan laut

3. Jenis – jenis Tanah

- Sepanjang pantai terdiri dari jenis tanah ALLUVIAL, yang sesuai untuk jenis tanaman pertanian pangan.
- Dataran rendah dengan jenis tanah GLEI HUMUS rendah, Hydromofil kelabu dan plarosal.
- Dataran tinggi jenis tanah podsolid berwarna merah kuning.

4. Aliran Sungai Daerah Kab. Langkat dialiri oleh 26 sungai besar dan kecil, melalui kecamatan dan desa-desa, diantara sungai-sungai tersebut adalah : Sungai Wampu, Sungai Batang Serangan, Sungai Lepan, Sungai Besitang dan lain-lain. Secara umum sungai-sungai tersebut dimanfaatkan untuk pengairan, perhubungan dan lain-lain.

5. Wisata di daerah Kab. Langkat terdapat taman wisata Bukit Lawang sebagai obyek wisata, Taman Bukit Lawang ini terletak dikaki Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) dengan udara sejuk oleh hujan trofis, dibukit Lawang ini terdapat lokasi rehabilitasi orang hutan (mawas) yang dikelola oleh WNF Taman Nasional gunung Leuser merupakan asset Nasional terdapat berbagai satwa yang dilindungi seperti: Badak Sumatera, Rusa, Kijang, Burung Kuau, siamiang juga terdapat tidak kurang dari 320 jenis burung, 176 binatang menyusui, 194 binatang melata, 52 jenis ampibi serta 3500 jenis species tumbuh-tumbuhan serta yang paling menarik adalah bunga raflesia yang terbesar di dunia.

6. Industri dan Pertambangan Daerah Kab. Langkat adalah satu-satunya di Sumatera Utara yang mempunyai tambang minyak yang dikelola oleh Pertamina dan berada di kota Pangkalan Berandan yang menghasilkan :

Disamping pertambangan minyak di Kabupaten Langkat juga terdapat Industri Gula yang dikelola oleh PTP IX Kwala madu serta banyak bahan-bahan tambang yang belum dikelola seperti Coal, Tras, Gamping Stone, Pasir Kwarsa.

Profesor Doktor Rif`at Fauzi Abdul Muthalib


Propesor doktor Rif`at Fauzi Abdul Muthalib di lahirkan pada tahun 1940 di propinsi Daqahlia Mesir, telah menghapal Al-Qur`an pada usia dua belas tahun,berhasil lulus sekolah dasar (sekolah renah) pada tahun 1956 di sekolah dasar Al-Azhar,berhasil lulus dari sekolah Tsanawiyah tahun 19 61 N, kemudian melanjutkan pelajarannya ke kuliah Darul Ulum Universitas Cairodan berhasil meraih lisence (BA) pada tahun 1961, dan meraih Master tahun 1968 M, dan jua berhasil meraih Master dari Syariah Islamiyah Darul Ulum pada tahun 1973, pada tahun 1973 berhasil meraih Doktor dalam bahagian Sejarah Islam, dan pada tahun 1976 mendapat gelar doktor dari bahagian Syari`ah Islamiyah Darul Ulum Universitas Cairo, diangkat menjadi dosen ( pensyarah) di KuliahSyariah Islamiyah, pada tahun 1987 berhasil menyadang Profesordari Kuliah Syariah Islamiyah, diangkat menjadi dosen di Universitas Raja Abdul Aziz , Kuliah Tarbiyah di Madinah dari tahun 1979 sampai tahun 1984, kemudian kembali ke kuliah DArul Ulum sampai sekarang, telah banyak hasil karya beliau baik berupa tulisan maupun berbentuk tahqiq kitab, beliau meriwayatkan dari Syeikh Muahammad Hafiz At-Tijani, Syeikh Abdullah Shiddiq Al-Gumari, Syeikh Abdus Subhan Al-Burmawi Al-Makki, diantara yang meriwayatkan dari beliau Syeikh Usamah Said Al-Azhari, Mahmud Siraj Al-Makki, Muhammad Husni Ginting Al-Langkati.

Sabtu, 11 Oktober 2008

Profesor Doktor Sa`ad Sa`ad Jawis



Syeikh Sa`ad Sa`ad Jawisy di lahirkan pada tahun 1360 H, beliau menghapal Al-Qur`an dari kecilnya, berhasil mendapat gelar doktor dari Kuliah Usuuddin Universitas Al-Azhar di Cairo sehingga beliau di angkat menjadi dosen pada bagian Hadits di kuliah Usuluddin Cairo, kenudian diangkat menjadi dosen besar di Universitas Ummul Qura` di makkah, dan mendapat kemuliaan untuk mengajar di Mesjidil Haram pada tahun 1399 H. di samping itu beliau juga aktif dalam mengembangkan gerakan pengajian para perempuan di Saudi Arabiah. kemudian beliau kembali ketanah air nya Mesir dan mengajar di Kuliah Usuluddin Cairo, ketika berada di Makkah beliau sempat berjumpa dan mengambil Ijazah dari Syeikh Muhammad Yasin Al-Fadani, di samping itu beliau juga mendapat Ijazah dari Syeikh Muhammad Zaki Ibrahim, Syeikh Musthafa At-Tazi, Syeikh Muhammad Hafiz At-Tijani, dan mengambil tarikat syadzuliah dari syeikh Khalil Khatib . pernah melawat Malaysia dan Singapura pada tahun 2006, diantara yang meriwayatkan hadits dari beliau adalah Syeikh Muhammad Mahmud Abu Hasyim, Syeikh Usamah Syaid Al Azhari,Syeikh Muhammad Husni Ginting, Syeikh Fuad Rembawi, Syeikh Syahul Hamid Al-Fulfulani, Syeikh Muhammad Salim Asyarqawy, Syeikh Mahmud Siraj Al Makki. Beliau seorang yang tawaduk dan berhati mulia.

Syeikh Ibrahim Bin Abdullah Al-Ahsa`i


al-Alim al-Allamah al-Faqih al-Musnid Syeikh  as-Sayyid Ibrahim bin Abdullah Ali Khalifah Al- Hasani Al-Idrisi S-Syafi`i Al-Ahsa`i

Kelahiran beliau :


Beliau dilahirkan di daerah Ahsa` Saudi Arabiyah  pada tahun 1375 H, dibesarkan oleh kedua orang tuanya yang soleh, orang tuanya keturunan Rasulullah s.a.w. yang sampai garis keturunannya kepa Sayyidina Hasan, telah menghapal Al-Qur`an dari kecilnya, belajar dengan para ulama di kampung halaman nya sehingga beliau menjadi ulama yang besar dan di segani , dan beliau sangat terkenal alim didalam ilmu fiqih syafi`i, berpuluh-puluh kitab syafi`iyyah telah beliau baca kepada ulama-ulama, kecerdasan dan kemauan tinggi beliau membawanya berjaya didalam menuntut ilmu.

Syeikh Muhammad Jamal Hasan Abu Hannud


al-Alim al-Allamah al-Munsyid Syeikh Muhammad Jamal Hasan Abu Hannud al-Palestini Al-Hasani As-Safi`i Al-Qadiri .

di lahirkan pada 24 April 1958. setelah menamatkan pelajarannya di ma`had Islam Al Azhariyah di Pelestin beliau melanjutkan pelajaran nya di Kuliah Darasat Islamiyah wa `Arabiyah di Yaman sehingga selesai meraih lisence dari Kuliah tersebut. Beliau mendapat Ijazah `Ammah dari Syeikh Muhammad Alawy Al-Maliki, Syeikh Muhammad Hasyim Al- Baghdadi, Dan Syeikh Muhammad Abdur Rahim Jad Badaruddin. beliau bekerja sebagai pemimpin radio islam di Palestina.

Beliau memiliki suara yang merdu dan suka memuji-muji Rasulullah s.a.w, sifat nya yang tawadhu` dan lemah lembut membuat banyak orang menyukainya, ilmu tasawuf mengalir dan berdarah daging di tubuhnya, banyak ulama-ulama Mesir memuji sifat dan pujian-pujian beliau kepada Rasulullah.

Beliau sering menghadiri pertemnuan-pertemuan besar dunia islam dan berziarah ke negeri Mesir, bahkan jika beliau singgak ke negeri Mesir beliau akan sempatkan diri untuk berziarah ke makam para ahli bait ulama-ulama besar di negeri itu.

Syeikh Muhammad Mahmud Abu Hasyim



al-Alim al-Allamah al-Muhaddis Syeikh as-Sayyid Muhammad Mahmud Abu Hasyim al-Syarqawi al-Azhari as-Syafi`i al-Hasyimi al-Khalwati al-Ahmadi al-Asy`aril.

Di lahirkan di bani Amir Zaqaziq Syarqiah pada tahun 15 Desember 1961, menghapal AlQur`an dari mulai kecilnya, ayah beliau seorang Ulama besar dan masyhur, datuk beliau seorang ulama ternama yang berasal dari hijaz pindah ke bani Amir, setelah syeikh Muhammad menyelesaikan sekolahnya di zaqaziq maka beliau melanjutkan pelajaranya di kuliah Usuluddin cairo dan beliau berhasil meraih syahadah `Alamiyah(Lisense),Master dan Doktor, kemudian beliau di angkat menjadi dosen fakultas (pensyarah) kemudian diangkat menjadi pengetua bahagian Hadits di kuliah Usuluddin cabang Zaqaziq, tidak lama beliau menjabat kedudukan ini, kemudian beliau diangkat menjadi Dekan fakutas Usuluddin Zaqaziq.

beliau mendapat ijazah dari Syeikh Al-Muhaddits Muhammad Alawy Al-Maliki, Syeikh Sa`ad Sa`ad Jawisy, Syeikh Ahmad Ma`bad Abdul Karim, Syeikh Al-Muhaddits Ahmad Umar Hasyim. beliau telah memberikan ijazah `ammah kepada Al faqir Muhammad Husni Ginting pada hari jum`at 24 Juni 2005.
Syeikh Muhammad Rabi` Al Hasani An-Nadawi Al Hindi merupakan ulama besar india yang masyhur, beliau anak saudari dari syeikh Abu Al-Hasan An-Nadawi, telah mendengarkan hadits dari paman beliau syeikh Abu Al-Hasan dan di beri ijazah `ammah dari beliau, selain dari itu beliau juga mendapatkan ijazah `ammah dari Syeikh Muhammad Zakaria Al-Kandahlawipada tahun 1390 H. dan dari Syeikh Abdul Fatah Abu Ghudah ketika beliau berkunjung ke Darul Ulum Linnadwati Al-Ulama di Laknaw India. sekarang beliau penjadi Rektor Universitas Darul Ulum li An-Nadwah Ulama di kota Laknaw.

Syeikh Mahmud Said Mamduh di lahirkan di hay kubri qubbah, Cairo pada tahun 1372 H.
Beliu merupakan musnid mesir dan Muhaddits terkenal pada abad ke 15, beliau telah mengkhatamkan kitab kutubussittah kepada Syeikh Muhammad Yasin Alfadani Al-Indonesi sewaktu beliau berada di Makkah, kemudian mengaji dengan para ulama Hijaz pada masa itu seperti Syeikh Zakaria Bila Al -Indonesi, Syeikh Ismail Zean Al Yamani, Syeikh Abdullah Sa`id Al Lah ji, dan telah mengkhatamkan kitab Mu`ato` Imam Malik kepada Syeikh Abdul Aziz bin Muhammad Shddiq Al Ghumari, pernah tinggal di Makkah selama lima tahun kemudian pindah ke Dubai di tugaskan menjadi anggota pengkajian ilmu di sana, pada tahun 2007 kembali ke kampung halaman nya Mesir Mahrusah.

Profesor Doktor Rif`at Fauzi Abdul Muthalib

Kepentingan Ilmu Sanad pada masa dahulu

Ilmu sanad merupakan sebagian dari ilmu-ilmu Islam yang lahir pada abad pertama Hijarah setelah berkembangnya para pendusta dan ahli bid`ah pada masa itu,bertebarnya para Sahabat di pelosok negeri Islam menyampaikan Risalah yang mereka emban dari Nabi Muhammad SAW yang merupakan satu kewajiban.