Rabu, 30 Juni 2010

Wilayah Nejd

Peta negeri Nejd tempat timbulnya Dakwah Wahabi


Sebahagian para pengikut wahabi merasa marah jika kita sebut bahawa Nejd tempat kelahiran Imam mereka adalah tempat keluarnya tanduk Syaitan dan tempat keluarnya khawarij, mereka beralasan bahwa Nedj yang di maksud Rasululah s.a.w adalah Iraq, karena negeri Iraq sumber dari kekacauan dan fitnah.

Mari kita lihat sejauh mana kebenaran yang telah di sampaikan oleh pengikut wahabi yang terlalu fanatik dengan Imamnya Muhammad bin Abdul Wahab sehingga beliau hampir seperti nabi yang tidak salah dan khilaf, selain beliau tergolong salah dan sesat.



Bahayanya daerah Najd berasal dari hadits Rasulullah s.a.w yang menceritakan keberkatan tanah , Yaman, dan Syam sebagaimana didalam hadisnya :

عن ابن عمر قال : ذكر النبي صلى الله عليه وسلم : " اللهم بارك لنا في شامنا، اللهم بارك لنا في يمننا" . قال وفي نجدنا ؟ قال : " اللهم بارك لنا في شأمنا، اللهم بارك لنا في يمننا، قالوا : وفي نجدنا ؟ فأظنه قال في الثالثة : " هناك الزلازل والفتن وبها يطلع قرن الشيطان " رواه البخاري كتاب الفتن باب قول النبي صلى الله عليه وسلم :" الفتنة قبل المشرق "رقم 7094

Artinya : Dari Ibnu Umar r.a berkata : Rasulullah s.a.w menyebutkan : " Ya Allah berilah keberkatan kepada negeri Syam kami, berilah keberkatan kepada negeri Yaman kami, Berkata mereka : " Pada Najd kami Ya Rasulullah ", berkata Rasulullah : Ya Allah berilah keberkatan kepada negeri Syam kami, berilah keberkatan kepada negeri Yaman kami, Berkata mereka : " Pada Najd kami Ya Rasulullah ", Berkata Rasulullah : Disana terdapat kegoyangan ( aqidah ) dan fitnah, dan disanalah terbitnya tanduk Syaitan. ( H.R . Bukhari , kitab al-Fitan, bab Qulun Nabi s.a.w. al-Fitnah Min Qibla al-Masyriq, no : 7094 ).

Dari hadis ini kita mengetahui bahwa Rasul telah mendo`akan negeri Syam dan Yaman, sebab itulah para sahabat berlomba-lomba untuk pindah ke negeri Yaman dan Syam.

Kenapa Najd yang terdapat di hadis ini bukan negeri Iraq ? Adapun sebagai Jawabannya sebagai berikut :

1 - Negeri yang dido`akan Rasulullah adalah negeri-negeri yang telah masuk islam sebahagian penduduknya, sebahagian ahli Syam telah mendatangi Nabi s.a.w. dan mengucap kalimat dua Syahadah, penduduk Yaman mendatangi Rasul dan memeluk islam ketika itu, sementara penduduk daerah Iraq tidak ada yang datang ke hadapan Rasul, bahkan mereka masuk islam pada masa pemerintahan Abu Bakar dan Umar bin Khatab ketika penaklukkan negara Farsi, sementra penduduk Najd ( tempat kelahiran pemimpin wahabi ) telah berbondong-bondong pergi ke Madinah untuk memeluk islam, bagaimana boleh didalam hadis menyebutkan kalimat " di Nejd kami " sementara Iraq belum jatuh ke tangan umat islam, dan masih di pegang oleh negara Farsi, ungkapan kami di sini memiliki dua makna :

Yang pertama : Para sahabat yang bersama Rasul, dan mereka bermaksud bahwa ungkapan kami adalah makna kepemilikan Iraq, dan ini mustahil sebab Iraq belum jatuh ketangan umat Islam.

Yang kedua : Utusan yang datang dari Najd, jikalau Najd itu Iraq, maka sesuatu yang mustahil sebab tidak ada riwayat yang mengatakan adanya utusan kaum yang datang dari Iraq, maka mestilah Nejd tersebut bahagian negara yang dikenal yaitu Riyahd dan sekelilingnya.

Sementara kalimat " kami " pada negeri Syam, karena telah datang sebahagian utusan negeri Syam ke Madinah untuk memeluk islam dan di Syam terdapat Baitul Maqdis, dan tempat para nabi-nabi terdahulu.

2 - Rasul mengatakan bahwa Najd adalah tempat keluarnya tanduk syaiton, terlepas dari hakikat ataupun majaz, tapi yang dimaksud adalah orang yag membawa kesesatan dan fitnah bagi umat islam dan mereka tergolong dari orang - orang kafir, karena Syaitan pemimpin orang-orang kafir dan menyesatkan orang, ini sangat jauh sekali keadaannya dengan fitnah yang berlaku di Iraq, pembunuhan Imam Ali r.a di tangan orang - orang Khawarij suatu fitnah yang lebih kecil di bandingkan dengan fitnahnya Musailamah al-Kadzab yang berasal dari Yamamah Nejd ( Riyadh sekarang ), yang telah mengaku nabi dan membunuh puluhan para sahabat sehingga Umar bin Khatab menjadi sangat takut sekali akan habisnya penghafal al-Qur`an disebabkan serangan Musailamah, Musailamah dan pengikutnya tergolong orang-orang yang kafir dan menyesatkan orang lain, sementara orang-orang Khawarij masih dalam keadaaan islam sebagaimana didalam riwayat Ibnu Abbas dari Imam Ali di dalam Sohih Bukhari, tetapi mereka pelampau yang keluar dari batasan, demikiannya juga pandangan ulama ahlus Sunnah bahwa khawarij telakeluar dari jama`a tetapi tidak keluar dari islam, dengan demikian tahulah kita bahwa fitnah yang terdapat di Yamamah ( Najd ) lebih besar dari fitnah yang berada di Iraq, di Najd juga tedapat khawarij dan golongan Qaramithoh yang kafir.

3 - Kita mengetahui bahwa Iraq adalah negeri yang berkat juga, bukti keberkatan Iraq adalah pindahnya ulama-ulama besar dari golongan sahabat ke Iraq seperti Imam Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Mas`ud, Anas bin Malik, `Ammar bin Yasir, Hudzaifah bin Yaman, Sa`ad bin Abi Waqash, Imran bin Hushain, jikalau negeri Iraq tidak berkat bagaimana boleh para sahabat pindah ke Iraq berbondong-bondong. Di negeri Iraq pula terbitnya banyak ulama hadis dan mazhab ahlussunnah seperti mazhab Imam Hanafi, Imam Ahmad bin Hanbal, Imam Sufyan ats-Tsauri dan Sufyan bin Uyaynah, timbulnya di baghdad ulama dan fakar-fakar qira`ah dan Nahu, berbeda dengan Najd Yamamah yang tidak terdapat sedikitpun para sahabat yang bermukim di situ bahkan para sahabat datang ke Najd Yamamah untuk memerangi orang kafir dan murtad pengikut Musailamah, bagaimana boleh kita katakan bahwa Iraq tempat yang terkutuk dan tidak berkat, sementara Iraq telah mengeluarkan jutaan ulama, kenapa wahabi mengikuti mazhab Hanbali sementara Imam Ahmad berasal dari Iraq.

4 - Iraq telah masyhur ketika zaman jahiliyah, jikalau Rasul bermaksud Iraq niscaya beliau akan sebutkan secara jelas dengan namanya khusus tetapi Rasul tidak menyebutkan Iraq bahkan menyebutkan Najd yang berarti bukan Iraq. Jiadi jika disebut dengan Najd maka di maksud adalah dalah Najd secara uruf yaitu daerah Yamamah , Dar`ah dan sekitarnya, karena kawasan ini juga dataran tinggi.

5 - Hadis Rasulullah s.a.w. yang berbunyi :

عن ابن عمر رضي لله عنهما أنه سمع رسول الله صلى الله عليه وسلم وهو مستقبل المشرق يقول : " ألا إن الفتنة هاهنا من حيث يطلع قرن الشيطان . رواه البخاري

Artinya : Dari Ibnu Umar r.a. beliau mendengar Rasul bersabda dalam keadaan mengarah ke bahagian arah timur Madinah : " Ingatlah bahwasanya fitnah datang dari sana dari tempat terbitnya tanduk syaitan. ( H.R .Bukhari no : 7093 ).

Bahagian timur Madinah adalah Nejd ( bahagian Yamamah, Dir`ah, dll ) bukan Iraq, ini jelas kalau kita melihat peta, adapun para ulama yang menafsirkan timur tersebut ke arah Iraq telah tersalah dengan kenyataan dan ilmu zaman sekarang, karena timurnya Madinah bukan Iraq.

6 - Hadis Rasulullah s.a.w yang menyuruh penduduk Nejd agar berniat ihram dari Qarnu Manazil .

عن عبد الله بن عمر رضي الله عنهما قال : أمر رسو ل الله صلى الله عليه وسلم أهل المدينة أن يهلوا من ذي الحليفة، وأهل الشام من الجحفة وأهل النجد من قرن المنازل .رواه مالك ، كتاب الحج باب مواقت الإهلال

Artinya :Dari Abdullah bin Umar r.a. beliau berkata : Rasulullah s.a.w. menyuruh penduduk Madinah berniat ihram dari Dzul- Hulaifah, penduduk Syam dari Juhfah, dan penduduk Nejd dari Qarn, Manazil. ( H.R. Malik , Kitab Hajj, bab Mawaqitu al-Ihlal no : 732 ).

sementara lafaz didalam Sohih Bukhari ialah :

عن ابن عمر : وقّت رسول الله صلى الله عليه وسلم قرنا لأهل نجد ، والجحفة لأهل الشام وذا الحليفة لأهل المدينة، قال : سمعت هذا من النبي صلى الله عليه وسلم ، وبلغني أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : : و لأهل اليمن يلملم " وذكر العراق فقال : لم يكن عراق يومئذ ( رواه البخاري . رقم : 7344

Artinya :Dari Ibnu Umar beliau berkata : Rasulullah telah menentukan miqat bagi ahli Najd di Qaran, Juhfah untuk penduduk Syam, Dzul Hulaifah untuk penduduk Madinah, , berkata Ibnu Umar : telah sampai kepadaku bahwa Nabi s.a.w. berkata : " Bagi penduduk Yaman dari Yalamlam". kemudian disebutkan Iraq, berkata beliau : Ketika itu belum ada Iraq. ( H.R. Bukhari, no 7344 ).

Dari kedua hadis diatas jelaslah bahwa yang di maksud Najd adalah daerah dataran tinggi yang terdiri dari Yamamah ( Riyadh sekarang ), Dir`ah dan lain-lainnya, bukan Iraq, karena ketika itu orang Iraq belum memeluk islam, sementara Qarnu Manazil berhampiran dengan Yamamah (Riyadh sekarang ).
7 - Adapun riwayat yang menggantikan Masyriq ( arah timur ) kepada Iraq, riwayat ini telah di obah dan tidak soheh, sebab kebanyakkan riwayat mengatakan Masyriq, adapun penafsiran Salim bin Abudullah bin Umar kepda Iraq adalah salah satu ijtihad beliau yang belum boleh dijadikan pegangan, sebab bukan dari penafsiran Rasulullah s.a.w.,sebagaimana beliau pernah berijtihad untuk melarang para wanita pergi shalat ke masjid sehingga ayah beliau Abdullah bin Umar marah tidak bercakapan dengan beliau sampai Abdullah bin Umar meninggal dunia.

Selasa, 22 Juni 2010

Umur Sayyidah Aisyah r.a ketika kawin dengan Rasulullah

Seorang ulama di india yang bernama Habibur Rahman Shiddiqi al-Kandahlawi telah menulis sebuah buku tentang umur Sayyidah Aisyah kawin dengan Rasulullah s.a.w. mungkin tujuan orang tersebut baik, tetapi jika dilihat dari efek negatifnya lebih besar dan menghancurkan sendi agama islam, kenapa saya katakan demikian? sebab beliau telah membuat orang islam ragu dengan kesohihan kitab Sohih Bukhari, sebahagian teman yang membaca permasalahan ini hanya memikirkan tentang satu permasalahan akal dan adat kebiasaan, tetapi permasalahannya adalah mencakup keberadaan pembesar-pembesar ulama islam yang telah dipercaya berabad-abad untuk di ikuti, hal ini dianggap mempermainkan sunnah dan menolak kitab Sohih Bukhari.

Senin, 21 Juni 2010

al-Hafizh Imam Sayuti


IMAM SAYUTI
NAMA LENGKAP DAN KETURUNANNYA
Nama lengkap beliau adalah Abdurrahman bin al-Kamal bin Abi Bakar Muhammad bin Sabiquddin bin al-Fakhar Utsman bin Nasiruddin Muhammad bin Saifuddin khudhairi bin Najamuddin Abi ash-Sholah Ayub bin Nasiruddin Muhammad asy-Syeikh Himamuddin al-Khudhairi as-Suyuti.
KELAHIRANNYA DAN PENDIDIKANNYA
Beliau dilahirkan pada hari ahad setelah maghrib bulan rajab tahun 849 hijriyah, hidup sebagai anak yatim yang telah ditinggalkan oleh ayahnya, namun tidak membuat semangat beliau lentur untuk belajar agama,belum genap umurnya delapan tahun beliau telah menghafal al-Qur`an al-Karim.



Rabu, 16 Juni 2010

Syeikh Abdullah Shiddiq al-Ghumari

al-Muhaddits as-Sayyid Abdullah al-Ghumari

Nama lengkap dan kuniyah

Nama lengkap beliau adalah Syeikh as-Sayyid Abu al-Fadhl Abdullah bin Muhammad bin Muhammad ash-Shiddiq bin Ahmad bin Muhammad bin Qasim bin Muhammad bin Muhammad bin Abdul Mukmin al-Ghumari ath-Thanjibin Muhammad bin Abdul Mukmin bin Ali bin al-Hasanbin Muhammad bin Abdullah bin Ahmad bin Abdullah bin Isa bin Sa`id bin Mas`ud bin al-fudhail bin Ali bin Umar bin al-Arabi bin `Alal bin Musa bin Ahmad bin Daud bin Maulana Idris bin Idris al-Akbar bin Abdullah bin al-Hasan al-Mutsanna bin Imam al-Hasan bin Imam `Ali Karamallahu Wajhahu.


Selasa, 15 Juni 2010

Maulid Imam Sya`rawi



Kelahiran Syeikh Sya`rawi

Hari Kamis tanggal 17 juni 2010 diadakan acara peringatan wafatnya al-Mufassir Syeikh Muhammad Mutawalli Sya`rawi di kampung halamannya Daqadus markaz Mit Ghamr, propinsi Daqahliyah Mesir, acara ini banyak di hadiri oleh ulama-ulama besar dan akan diisi dengan ceramah agama, nasyid dan ibtihalat.

Syeikh Sya`rawi dilahirkan pada 16 april 1911 di kota Daqdus Mit Ghamr, keluarga beliau yang soleh dan cinta dengan ilmu mempengaruhi hidup Syeikh Sya`rawi untuk belajar ilmu agama, ditambah lagi pengaruh masyarakat yang kental dengan ilmu dan pengajian menambah cintanya kepada ilmu dan pengajian.


Kamis, 10 Juni 2010

Wafatnya Syeikh al-Hasan bin Muhammad Siddiq al-Ghumari

Dunia Islam kembali kehilangan seorang putranya yang alim dan rabbani, kabar mengejutkan dari belahan barat bumi, negeri Magharibah ( Maroko ) tempat tumbuh dan berseminya para ulama ummah.



Syeikh al-Hasan bin Muhammad Siddiq al-Ghumari telah menghembuskan nafas terakhirnya menuju Allah dan meninggalkan dunia yang fana ini pada tarikh 22 Jumadil akhir 1431 hijriyah bertepatan dengan 7 juni 2010 masehi, ribuan pelawat hadir untuk menyolati jenazah beliau, alam menjadi mendung, dunia tampak bersedih, para pelajar turut berduka hati, seorang ulama besar yang memiliki karismatik, keluarga beliau dianggap gudang ilmu di negeri Maroko.

Pengajian Sohih Muslim



Pengajian Sohih Muslim


Alhamdulillah kitab Sohih Bukhari telah berhasil di khatamkan pada hari jum`at tanggal 28 Mei g 2010 masehi, kini pengajian Sohih Muslim pun telah di mulai dari tanggal 4 Juni 2010 masehi, semoga Allah memberi pertolongan agar dapat mengkhatamkan Sohih Muslim, mungkin sebahagian kita ada yang masih belum kenal dengan Imam Muslim pengarang kitab Sohih Muslim dan kedudukan kitabnya disisi ulama islam.


Pengarang Sohih Muslim


Sohih Muslim dikarang oleh al-Hafiz al-Imam Amirul Mukminin Abu al-Husein Muslim bin al-Hajjaj bin Muslim bin Warad bin Kusyadz al-Qusyairi an-Naisaburi.


Kelahiran Imam Muslim


Beliau dilahirkan pada tahun 206 hijriyah sebagaimana pendapat yang sohihnya, sebagaimana yang telah di sebutkan al-Imam al-Hakim Abu Abdillah, sementara sebahagian ulama menyebutkan bahwa Imam Muslim dilahirkan pada tahun 204 hijriyah.


Perjalanan menuntut ilmu


Dari usia kecil beliau telah memiliki semangat yang besar untuk belajar agama, ditambah dengan kecerdasan beliau yang mengalahi seluruh teman-temannya, hal ini membuat orang tuanya memiliki perhatian yang besar terhadap pendidikan anaknya, orang tua beliau sangat mendukung dalam pendidikan agama, ketika umur Imam Muslim mencecah dua belas tahun beliau memulai untuk mendengar pengajian hadis Rasulullah saw, dengan begitu tahun 218 hijriyah adalah awal permulaan majlis pengajian hadis bagi Imam Muslim.


Kehidupan beliau penuh dengan perjalanan ilmiyah untuk menuntut ilmu di berbagai belahan bumi, dari mulai negeri Naisabur, Hijaz, Iraq, Syam, Mesir dan lainnya, didalam perjalanan beliau banyak bertemu denganpara ulama besar, dinegeri Kharasan beliau berjumpa dengan Yahya bin Yahya, Ishaq bin Rahawih, di negeri Rai beliau berjumpa denganibnu Mahran dan Abu `Anasaan, di Iraq beliau bertemu dengan Imam Ahmad bin Hanbal, dan Abdullah bin Maslamah, di Hijaz beliau bertemu dengan Sa`id bin Mansur dan Abu Mush`ab, di Mesir bertemu dengan `Amr bin Sawad dan Harmalah bin Yahya, masih banyak lagi ulama-ulama besar yang beliau temui didalam perjalanan menuntut hadis Rasulullah s.a.w.


Beliau telah berkunjung ke kota Baghdad berulang kali, pada tahun 259 hijriyah adalah kunjungan yang terakhirnya, dalam kunjungan tersebut beliau banyak mendapati faedah yang berguna, ketika Imam Bukhari berkunjung ke kota Naisaburi, beliau menyempatkan diri untuk terus mengikuti pengajian Imam Bukhari, Imam Muslim sangat menghormati Imam Bukhari dan mengakui kealiman dan kehebatannya, ketika terjadi fitnah diantara Imam Bukhari dan Imam adz-Dzuhli beliau, lebih berpihak kepada Imam Bukhari. Ketika Imam adz-Dzuhli berkata dihadsapan majlis pengajiannya : Siapa saja yang berpendapat dengan pendapatnya Bukhari ( dalam masalah lafaz al-Qur`an ) hendaklah meninggalkan majlis kami, dengan tiba-tiba berdirilah Imam Muslim dan meninggalkan majils adz-Dzuhil, kemudian beliau mengumpulkan seluruh riwayat Imam ad-Dzuhli dan di serah kepadanya, kemudian beliau meninggalkan riwayat Imam adz-Dzuhli dan tidak menyebutkannya di Sohih Muslim dan kitab beliau yang lainnya.


Guru-guru beliau


Imam Muslim memiliki guru yang banyak sekali, diantara guru-guru beliau adalah :

1- Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari.

2- Utsman bin Abi Syaibah.

3- Abu Bakar bin Abi Syaibah.

4- Syaiban bin Farukh.

5- Abu Kamil al-Juri.

6- Zahir bin Harb.

7- `Amr an-Naqid.

8- Muhammad bin al-Mutsanna.

9- Muhammad bin Yasar.

10- Harun bin Sa`id al-Aily.

11- Qutaibah bin Sa`id

12- Dan lain-lain.



Murid-murid imam Muslim.


Imam Muslim memiliki banyak murid, mereka adalah para periwayat hadits dari Imam Muslim, diantara murid-murid beliau adalah :

1- Abu Hatim ar-Razi.

2- Musa bin Harun.

3- Ahmad bin Salamah.

4- Abu Bakar bin Khuzaimah.

5- Yahya bin So`id.

6- Abu `Awanah al-Isfaraini.

7- Abu Isa at-Tirmidzi.

8- Abu `Amr Ahmad bin al-Mubarakal-Mustamili.

9- Abu al-Abbas Muahammad bin Ishaq bin Siraj.

10- Ibrahim bin Muhammad binSufyan al- Faqih.



Buah karya Imam Muslim


Imam Muslim bukan hanya sibuk untuk menyampaikan hadits dihadapan para muridnya, tetapi beliau juga sibuk dengan mengarang kitab, kitab-kitab tersebut bukti dari kemahiran Imam Muslim di dalam ilmu hadits dan yang lainnya, diantara hasil karya beliau adalah :


1 – al-Jami` Sohih.

2 – al-Musnad al-Kabir `Ala Rijal.

3 – Kitab al-Asma` wa al-Kuna.

4 – Kitab al- `Ilal.

5 – Kita al-Aqran.

6 – Kitab Su`alatihi Ahmad bin Hanbal.

7 – kitab Bi Uhubi as-Siba`.

8 – Kitab al-Mukhadhriin.

9 - Kitab Man Laitsa Lahu Illa Rawin Wahid.

10 – Kitab Awlad as-Sohabah.

11 – Kitab Awhami al-Muhadditsin.



Sohih Muslim


Diantara hasil karangan beliau yang terkenal dan termasyhur dikalangan ulama dan masyarakat awam adalah kitab Sohih Muslim, kitab ini menjadi pegangan dan rujukkan umat islam, penulisan kitab ini memakan waktu kurang lebih lima belas tahun lamanya.



Kedudukkan Sohih Muslim


Para ulama bersepakat dalam menentukan kitab yang paling sohih didunia ini adalah hadits-hadits yang sefakat Imam Bukahri dan Imam Muslim mengeluarkannya, tetapi mereka berbeda pendapat dalam menentukan apakah Sohih Bukhari lebih baik atau sohih Muslim, Sementara Imam Abu Ali an-Naisaburi berpendapat bahwa Sohih Muslim lebih utama, ini juga pendapat sebahagian ulama Maghrib ( barat ), tetapi kebanyakan ulama lebih mendahulukan Sohih Bukhari, diantara ulama yang mendahulukan sohih Bukhari adalah Imam Nasa`i dan Imam ad-Daruquthni, pendapat inilah yang yang paling benar, ini dilihat dari syarat-syarat Imam Bukhari lebih ketat dibandingkan syarat Imam Muslim, tetapi jika keutamaan sohih Muslim dilihat dari segi susunan dan cara peletakan hadits, maka para ulama lebih mengungguli susunan sohih Muslim.



Jumlah hadits yang terdapat di sohih Muslim


Adapun jumlah hadits yang terdapat didalam sohih muslim sebagaimana yang di ungkapkan oleh Ahmad bin Salamah sebab beliaulah yang menuliskan Imam Muslim sebanyak dua belas ribu hadits.


Berkata Ahmad bin Salamah : “ Aku telah menulis kitab sohih Muslim beserta Imam Muslim selama lima belas tahun, didalamnya terdapat dua belas ribu hadits “.


Sementara Imam Ibnu Solah menyebutkan dari riwayat al-Hafiz Abu Quraisy bahwa jumlah hadits yang terdapat didalam sohih Muslim sebanyak empat ribu hadits.



Apakah Imam Muslim menuliskan bab didalam kitabnya, dan memasukkan seluruh hadits sohih didalamnya ?


Imam Muslim tidak membuat bab-bab didalam kitab sohihnya, agar setiap yang membaca dapat memikirkan apa tujuan hadits tersebut, adapun penulisan bab-bab sohih Muslim dilakukan oleh para pensyarah sohih Muslim, seperti apa yang telah dilakukan oleh Imam Nawawididalam pensyarahannya.


Imam Muslim juga tidak memasukkan seluruh hadits-hadits sohih didalam kitab sohih Muslim sebagaimana juga kitab sohih Bukhari, dengankata lain masih banyak lagi hadits-hadits sohih yang tidak terdapat didalam sohih Bukhari dan Muslim, hadits yang tidak disebutkan oleh Imam Bukhari dan Muslim didalam kitab sohihnya tidak menunjukan hadits – hadits tersebut dho`if, tetapi jika memiliki seluruh syarat-syarat sohih maka hadits tersebut sohih walapun tidak tertulis didalam sohih Bukhari dan Muslim.



Kitab Syarah Sohih Muslim


Begitu besar perhatian ulama terhadap kitab sohih Muslim sehingga banyak dikalangan ulama yang mensyarahkan kitab sohih Muslim, apalagi para pelajar masyarakat umum sangat memerlukan adanya kitab yang mensyarahkan hadits-hadits yang terdapat di sohih Muslim, diantara syarah sohih Muslim yang terkenal dan berkembang di tangan para ulama dan pelajar adalah :

1- al-Mu`allim Bi Fawa`idi kitab Muslim, karangan Imam Abu Abdullah Muhammad bin Ali al-Maziri, meninggal dunia pada tahun 536 hijriyah.

2- Ikmalu al-Muslim Bi Syarhi Sohih Muslim, karangan Imam Qadhi `iyadh bin Musa al-Maliki meninggal dunia pada tahun 544 hijriyah.

3- al-Minhaj fi Syarhi Sohih Muslim bin al-Hajjaj, karangan Imam al-Hafiz Abu Zakariya Mahyuddin Yahya bin Syaraf an-Nawawi asy-Syafi`i meninggal dunia pada tahun 676 hijriyah.

4- al-Mufhim Lima Usykila min Talkhish kitabMuslim, karangan al-Hafiz Ahmad bin Umar bin Ibrahim al-Qurtubi, meninggal dunia pada tahun 656 hijriyah.

5- Hidayatu at-Tolibi al-Mu`dim `Ala Daibajati al-Muslim, Karangan Syeikhuna Muhammad Amin bin Abdullah al-Harari al-Makki asy-Syafi`i, lahir pada tahun 1348 hijriyah.


Rujukkan :

1- Fi Rihabi as-Sunnah al-Kutubussihah as-Sittah halaman :80-97, karangan Syeikh Muhammad Muhammad Abu Syuhbah,terbitan al-Azhar asy-Syarif Silsilah al-Buhuts al-Islamiyyah tahun ke empat puluh kitab yang ke enam 1430H-2009M.

2- 2 - al-Hadits Wal Muhadditsun , halaman : 356, Karangan Syeikh Muhammad Muhammad Abu Zaho, terbitan al-Maktabah at-taufiqiyah, tanpa tahun.