Kamis, 18 Februari 2010

Kota Fusthath dan Masjid `Amr Bin `Ash

Baru-baru ini saya saya diajak untuk membawa orangtua teman berjalan-jalan ke Kairo, diantara tempat yang di tuju adalah kota Fusthath yang terdapat didalamnya masjid `Amr bin `Ash` .



1 - Kota Fusthath

Kota Fusthath adalah kota islam yang pertama sekali di negeri Mesir, kota ini telah didirikan oleh Amru Bin `Ash pada tahun 20 Hijriyah, ( 641 M ), dan Amru Bin `Ash juga berhasil mengeluarkan bangsa Romawi dari kota iskandariyah ( Alexander ) setelah beberapa abad mereka menguasainya.

Pada mulanya `Amru Bin `Ash ingin menjadikan Iskandariyah menjadi ibukota negeri islam di Afrika, tetapi menurut Khalifah Umar Bin khathab tempatnya tidak strategis, namum setelah itu `Amru Bin `Ash memilih satu daerah yang berhampiran dengan

sungai Nil, tempat tersebut dibahagian utara benteng Babiliyon yang telah direbut dari tangan tentera Romawi.

Kota ini sangat penting sekali bagi umat islam setelah banyaknya orang-orang Mesir yang memeluk islam, kota ini juga menjadi pusat pendidikan islam, perdagangan dan pusat ketentraan dibahagian benua Afrika.

2 – Mesjid `Amru Bin `Ash

Setelah Mesir dapat ditaklukkan oleh `Amru Bin `Ash , maka pekerjaan yang pertama sekali beliau laksanakan adalah membangun Mesjid, sebagaimana perbuatan Rasulullah SAW dalam membangun Mesjid Madinah, ini disebabkan mesjid pada masa dahulu sebagai pusat pemerintahan, pendidikan, dan ketenteraan, begitu pentingnya mesjid dikalangan umat islam, mesjid ini berada dibahagian kota Fusthath.

Pendiri mesjid ini adalah panglima besar `Amru Bin `Ash, beliau seorang yang handal dalam berpolitik, berperang, dan berpidato, Umar BinKhathab telah melantik beliau sebagai pemimpin pasukkan untuk penaklukan negeri Mesir dari kekuasaan Romawi, setelah beliau berhasil merebut Mesir, maka Umar Bin Khatab melantik `Amru Bin `Ash menjadi gubernur Mesir, pada masa inilah `Amru memulai membangun mesjid untuk umat islam.

Mesjid `Amru Bin `Ash didirikan pada tahun 21 Hijriah, banyak para sahabat dan tabi`in yang ikut serta dalam membangun mesjid ini, sehingga sampai delapan puluh sahabat menentukan arah Qiblat, diantaranya : Zubair Bin `Awam, al-Miqdad, `Ubadah Bin Shamat, Abu Darda`, dan yang lainnya.

Mesjid ini berbentuk memanjang, panjang bahagiannya 28,9 meter, dan lebar sisinya 17,4 meter, dindingnya terbuat dari batu bata, atapnya terbuat dari pelepah pohon kurma, dan ting-tiangnya dari batang pohon kurma, memiliki enam pintu, mesjid ini telah berulang kali di renofasi dan diperluas, diantaranya ialah : pada tahun 53 Hijriyah ( 672 M ) Pangeran Maslamah Bin Mukhllad al-Anshori telah memperluas mesjid, kemudian diperluas oleh Pangeran Abdul Aziz Bin Marwan ( Gubernur Mesir ketika itu ) tahun 79 Hijriyah ( 698 M ) pada masa pemerintahan Khalifah Abdul Malik Bin Marwan, kemudian mesjid ini di perbesar oleh Abdul Malik Bin Thahir pada masa pemerintahan Khalifah Ma`mun al-`Abbasi, sehingga panjang mesjid `Amru 120 meter, dan lebarnya 100 meter, sampai sekarang luasnya mesjid `Amru Bin `Ash tidak berubah dari perluasan Abdul Malik Bin Thahir, demikian juga mesjid ini pernah diperbaiki oleh Sultan Shalahuddin al-Ayubi pada tahun 568 Hijriah ( 1172 M ), Mesjid `Amru begitu banyak mendapat perhatian dari kalangan pemerintah, dari masa pemerintahan Khulafau Rasyidin, Dinasti Umayyah, Dinasti `Abbasiyah, Dinasti Ayubiyyah, Dinasti Mamalik, sampai Dinasti Utsmaniyah.

Mesjid `Amru Bin `Ash bukan hanya tempat untuk shalat, tetapi juga menjadi pusat pendidikan islam pertama sekali di benua Afrika, para sahabat mengajarkan al-Qur`an dan Hadits kepada para Tabi`in, tabi`in mengajar ilmu agama kepada Tabi` Tabi`in, begitulah seterusnya, sampai masa timbulnya al-Azhar Syarif sehingga mengurangkan keterlibatan mesjid `Amru dalam menebarkan ilmu islam, Imam Syafi`i pernah mengajar di mesjid ini, dari mulai pagi sampai malamnya, hal ini membuktikan masjid Amr bin `Ash pernah mengeluarkan sarjana-sarjana islam yang hebat dan handal.

Tidak ada komentar: