Tidak dapat kita nafikan bahwa kadang-kadang kita tidak dapat mengikhlaskan diri untuk memuntut ilmu agama, terfikir dibenak kita, bahwa kita ingin mendapat sesuatu yang terbaik dengan dorongan ilmu yang kita pelajari, kemurnian hati ketika waktu belajar sangat sulit sekali kita dapati, sebahagiannya belajar hanya di sebabkan imtihan ( pereksa ), sebahagiannya lagi hanya disebabkan oleh selembar Syahadah, sebahagiannya lagi agar dapat pekerjaan, tapi adakah diantara kita yang berniat karena mengharap keridhaan Allah dan agar dapat mengamalkan apa yang telah di ketahui, inilah satu permasalahan yang sangat besar sekali, tetapi kurang ditanggapi.
Dengan adanya ketidak ikhlasan dalam menuntut ilmu, menyebabkan susutnya ulama-ulama Rabbani, hilangnya ulama-ulama akhirat, bahkan menumbuhkan ulama-ulama dunia yang siap untuk mati demi mendapatkan pangkat dan kedudukkan, ulama-ulama yang jahat bertebaran dimana-mana laksana jamur tumbuh di musim hujan, ini adalah sebab ketidak ikhlasan seseorang dalam menuntut ilmu.
diantara ketidak ikhlasan menuntut ilmu adalah banyaknya dukalangan kita yang hanya sibuk membaca Muqarar kuliah, membaca muqarar tidak salah, tapi yang salah hanya sekedar membaca muqarar, ada lagi yang lebih mengherankan jika kita membaca buku muqarar sebahagian pelajar yang mereka meminta agar dibaca muqarar yang peru-perlu saja, agar cepat selesainya, ini adalah kenyataan yang ada, jika semestinya kita tersebut habis dibaca selama enam kali pertemuan, maka mesti dapat di habiskan dengan dua kali pertemuan saja, bagaimanakah kita mau alim, marilah kita bersama-sama membetulkan niat untuk belajar, agar mendapat keridhaan Allah.
Dengan adanya ketidak ikhlasan dalam menuntut ilmu, menyebabkan susutnya ulama-ulama Rabbani, hilangnya ulama-ulama akhirat, bahkan menumbuhkan ulama-ulama dunia yang siap untuk mati demi mendapatkan pangkat dan kedudukkan, ulama-ulama yang jahat bertebaran dimana-mana laksana jamur tumbuh di musim hujan, ini adalah sebab ketidak ikhlasan seseorang dalam menuntut ilmu.
diantara ketidak ikhlasan menuntut ilmu adalah banyaknya dukalangan kita yang hanya sibuk membaca Muqarar kuliah, membaca muqarar tidak salah, tapi yang salah hanya sekedar membaca muqarar, ada lagi yang lebih mengherankan jika kita membaca buku muqarar sebahagian pelajar yang mereka meminta agar dibaca muqarar yang peru-perlu saja, agar cepat selesainya, ini adalah kenyataan yang ada, jika semestinya kita tersebut habis dibaca selama enam kali pertemuan, maka mesti dapat di habiskan dengan dua kali pertemuan saja, bagaimanakah kita mau alim, marilah kita bersama-sama membetulkan niat untuk belajar, agar mendapat keridhaan Allah.
2 komentar:
selamat kepada saudaraku
semoga mendapat ilmu yang berkah
Posting Komentar