Gaza sebuah daerah yang tersisih dari dunia kehidupan, kemiskinan menjadi teman hidup sehari-hari, kehidupan yang penuh dengan kesengsaraan, di kelilingi tembok perkasa yang memisah mereka dengan dunia luar yang nyata, mereka terpisah dengan saudara-saudara mereka yang berada di Dhifa Gharbiyah, mereka terpisah dengan saudara-saudara mereka seagama, tembok tinggi dan tebal memaksa mereka untuk mengorek tanah yang dalam membuat terowongan agar mendapat keperluan sehari-hari dari negeri tetangga Mesir yang enggan membuka pintu masuk ke negeri mereka, keadaan ini memaksa mereka untuk membeli kebutuhan hidup dari bawah tanah yang sangat membahayakan, tidak jarang nyawa menjadi taruhan untuk mendapatkan keperluan mereka, kalaulah pemerintahan Mesir mau membuka pintu masuk setiap harinya agar memudahkan rakyat Palestina di Gaza memdapatkan keperluan mereka sehari-hari, tetapi kenyataan lebih pahit daripada perkataan, keadaan ini berterusan tidak mendapat perhatian yang berarti dari seluruh umat islam terlebih-lebih negara-negara islam dan negara tetangga.
Kepahitan hidup rakyat Gaza tidak berhenti begitu saja, bahkan ditambah dengan keputusan Mesir yang membuat tembok pemisah didalam tanah sedalam 30 meter, keputusan ini diterima oleh warga Gaza dengan berat hati dan laksana memakan empedu yang dibubuhi racun mematikan, ditambah lagi fatwa para ulama yang mendukung keputusan tembok Fulaji karena atas dasar kepentingan pemerintah, tekanan Amerika dan Israel terhadap Mesir membuat Mesir berani membuat keputusan yang merugikan umat islam.
Apapun alasan Mesir untuk membangun tembok Fulaji tidak dapat diterima karena menguntungkan penjajah Israel yang biadab, pada masa ini kita sangat mengharapkan seorang ulama yang memberikan pengaruh besar dihadapan umat dan pembesar pemerintah islam, seperti Sulton ulama Izzuddin Ibnu Abdus Salam yang memang memperjuangkan kehidupan umat islam, kita sangat bersukur masih adanya figur seorang ulama yang berani seperti Doktor Yusuf Qardhawi yang memfatwakan haramnya tembok Fulaji, tetapi fatwa tersebut tidak memberikan kesan terhadap umat dan pemimpin umat islam, kita tidak tahu penyebab sebenarnya kenapa umat tidak mendukung fatwa tersebut, apakah Syeikh Yusuf Qardhawi belum sampai tahap seperti Syeikh Izzuddin yang membuat takut raja-raja umat Islam, atau umat islam sudah terlalu jauh dari para ulamanya sehingga mereka tidak mau mengikuti fatwa-fatwa yang memperhatikan kehidupan umat islam, perpecahan antara umat islam dan pemimpin-pemimpin yang hanya memikirkan kepentingan diri mereka sendiri membuat islam menjadi mundur dan diam di tempat.
Kepahitan hidup rakyat Gaza tidak berhenti begitu saja, bahkan ditambah dengan keputusan Mesir yang membuat tembok pemisah didalam tanah sedalam 30 meter, keputusan ini diterima oleh warga Gaza dengan berat hati dan laksana memakan empedu yang dibubuhi racun mematikan, ditambah lagi fatwa para ulama yang mendukung keputusan tembok Fulaji karena atas dasar kepentingan pemerintah, tekanan Amerika dan Israel terhadap Mesir membuat Mesir berani membuat keputusan yang merugikan umat islam.
Apapun alasan Mesir untuk membangun tembok Fulaji tidak dapat diterima karena menguntungkan penjajah Israel yang biadab, pada masa ini kita sangat mengharapkan seorang ulama yang memberikan pengaruh besar dihadapan umat dan pembesar pemerintah islam, seperti Sulton ulama Izzuddin Ibnu Abdus Salam yang memang memperjuangkan kehidupan umat islam, kita sangat bersukur masih adanya figur seorang ulama yang berani seperti Doktor Yusuf Qardhawi yang memfatwakan haramnya tembok Fulaji, tetapi fatwa tersebut tidak memberikan kesan terhadap umat dan pemimpin umat islam, kita tidak tahu penyebab sebenarnya kenapa umat tidak mendukung fatwa tersebut, apakah Syeikh Yusuf Qardhawi belum sampai tahap seperti Syeikh Izzuddin yang membuat takut raja-raja umat Islam, atau umat islam sudah terlalu jauh dari para ulamanya sehingga mereka tidak mau mengikuti fatwa-fatwa yang memperhatikan kehidupan umat islam, perpecahan antara umat islam dan pemimpin-pemimpin yang hanya memikirkan kepentingan diri mereka sendiri membuat islam menjadi mundur dan diam di tempat.
1 komentar:
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ الْمُسلِمِين اللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَاننَاَ الْمُسلِمِين وَ المُجَاهِدِينَ فِي فِلِسْطِين اللَّهُمَّ ثَبِّتْ إِيمَانَهُمْ وَ أَنْزِلِ السَّكِينَةَ عَلَى قُلُوبِهِم وَ وَحِّدْ صُفُوفَهُمْ
اللَّهُمَّ أَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ اللَّهُمَّ دَمِّرِ الْيَهُود وَ إِسْرَآئِل
وَ شَتِّتْ شَمْلَهُم وَ فَرِّقْ جَمْعَهُمْ اللَّهُمَّ انْصُرْ المُجَاهِدِينَ عَلَى أَعْدَائِنَا أَعْدَاءَ الدِّين بِرَحْمَتِكَ يَآ أَرْحَمَ الرَّحِمِينَ وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ
semoga rahmad dan hidayah alloh tetap tercurah kepada para mujahidin.... dan kebebasan bagi palestina... allohuakbar....
Ahmad Fauzi Al-Purbawy
www.waladansoleh.blogspot.com
Posting Komentar