Minggu, 17 Oktober 2010

Lanjutan Tawassul 3 menurut al-Ghumari


Berkata al-Muhaddis al-Muhaqqiq al-Mufid al-Musnid Sayyid Abullah bin Shiddiq al-Ghumari : " kami mengatakan dengan mengalah : jikalah ceritanya ini dho`if agar al-Bani menjadi senang hati , dan riwayat Ibnu Abi Khaitsmah memiliki illat sebagaimana usaha Ibnu Taimiyyah mencoba untuk menjadikannya berillat.




Maka kami berpendapat hadis tawassul seorang buta itu sudah memadai dan cukup, karena ketika Nabi s.a.w mengajarkan tawassul tersebut itu menunjukkan di syari`atkanya pada seluruh keadaaan, dan tidak boleh disebut bahwa tawassul merupakan perbuatan bid`ah, demikian juga tidak boleh mengkhususkannya ketika Rasulullah s.a.w. masih hidup, barangsiapa yang mengkhususkanya maka dia lah sebenarnya ahli bid`ah, karena dia telah mencampakkan hadis yang sohih, melarang orang beramal dengannya adalah perbuatan dosa besar.

Sementara al-Bani begitu berani sekali mengungkapkan bahwa hadis itu di khususkan atau di hapuskan hukumnya hanya karena hadis tersebut menyalahi pendapat dan keinginannya, hadis seorang buta yang bertawassul tersebut andaikan hanya khusus untuknya niscaya Nabi s.a.w. akan menerangkannya, sebagaimana Nabi membenarkan bagi Abu Burdah untuk mengkurbankan anak kambing, dan tidak di benarkan kepada selainnya.sebagaimana yang terdapat di dalam sohih Bukhari dan Muslim.

Sementara kita tahu tidak bolehnya melambatkan keterangan dari waktu yang di perlukan.

Permasalahan dan jawabannya

Sebahagian berpendapat bahwa hadis ini di khususkan ketika Rasulullah masih hidup karena terdapat didalamnya panggilan terhadap Rasulullah, dan ini alasan yang dapat di terima ( menurut mereka ).

Jawabannya : Alasan ini tidak dapat di terima, karena sudah menjadi mutawatir bahwa Nabi s.a.w mengajarkan tasyahud didalam shalat yang terdapat didalamnya salam kepada beliau dengan lafaz " khithab " ( dengan makna kamu ), dan memanggil Nabi dengan : " السلام عليك أيها النبي " dan lafaz ini jugalah yang telah di ajar oleh Abu Bakar, Umar Ibnu Zubair, Mu`awiyyah,diatas mimbarnya Nabi, sehingga menjadi ijma` sebagaimana yang telah diputuskan juga oleh Ibnu Hazam dan Ibnu Taimiyyah.

Tetapi al-Bani membuat bid`ah dan mengingkari semua itu, bahkan beliau berpegang teguh dengan perkataan Ibnu Mas`ud : Manakala beliau ( Nabi ) telah meninggal maka kami kata : السلام على النبي " , menyalahi hal yang sudah mutawatir dan ijma adalah perkara yang bid`ah.

Di tambahkan lagi dengan hadis yang sohih bahwa amal kita di perlihatkan kepada Nabi ( setelah wafat beliau ), salawat kita juga di perlihatkan kepada Nabi s.a.w, dan terdapat juga didalam hadis yang sohih bahwa para malaikat bertebaran di permukaan bumi menyampaikan kepada Nabi salam umatnya.

Telah menjadi mutawatir dan ijma` ulama bahwa Nabi s.a.w hidup didalam kuburnya,jasad Rasulullah yang mulia tidak akan hancur, bagaimana bisa terhalang untuk memanggilnya dengan cara bertawasul, bukan kah itu sama saja dengan memanggilnya ketika bertasyahud.

Tetapi al-Bani memang keras kepala, setiap pengikut al-Bani degil dan keras kepala, hal ini telah disampaikan kepada saya ( Abdullah al-Ghumari ) oleh seorang ulama dari negeri Albania yang turut hadir didalam pengajian Tafsir al-Baidhawi, Syarah at-Tahrir karangan Ibnu Amir al-Haj, beliau seorang yang berjiwa tenang (Ulama al-Bania ).

Ini ringkasan penolakan kami terhadap ungkapan al-Bani, adapun ungkapan Hamdi as-Salafi tidak perlu ditanggapi, sebab beliau hanya sekedar orang yang tertipu daya.

Yang saya tetapkan adalah Pensohihan dan pendho`ifan al-Bani tidak dapat di percayai, bahkan beliau selalu menggunakan berbagai macam bentuk penipuan, pengkhiyatan didalam menukilkan sesuatu, merubah perkataan ulama, berani menyalahi ijma` ulama dengan alasan dimasukhkan tanpa memiliki dalil naskh, ini semua di sebabkan kebodohannya dengan ilmu usul fiqih, dan Qawa`id untuk mengeluarkan hukum.

Beliau ( al-Bani ) mengaku memerangi seluruh bid`ah seperti tawassul dengan Nabi s.a.w, mengucapkan lafaz " Sayyidina " ketika berselawat kepada Nabi, membaca al-Qur`an terhadap mait, padahal dia telah berbuat bid`ah yang paling buruk dengan mengharamkan apa yang Allah halalkan, beliau telah mencerca seluruh orang - orang yang berbeda pendapat dengannya dengan cercaan yang sangat kotor, terlebih-lebih cercaannya terhadap ulama-ulama al-`Asya`irah dan golongan sufi, keadaanya mirip percis seperti Ibnu Taimiyyah yang berani mencela ulama-ulama, maka akhirnya beliau di kafirkan oleh sebahagian golongan ulama, sementara sebahagiannya lagi membid`ahkan beliau ( Ibnu Taimiyyah ), kemudian beliau telah berbuat dua bid`ah yang terbesar, yaitu i`tiqag beliau bahwa alam ini qadim, bid`ah ini adalah bid`ah yang mengkafirkan orang yang mengatakannya, wal-Iyadzu billah- dan menyimpangnya beliau dari Imam Ali r.a sebab itulah ulama-ulama yang hidup pada masa beliau mengangagap beliau seorang yang munafik sebab sabda Rasulullah s.a.w kepada Imam Ali :

لا يحبك إلا مؤمن ولا يبغضك إلا منافق

artinya :Tidak ada orang yang mencintaimu kecuali dia itu tergolong orang yang beriman, tidak lah ada orang yang membencimu kecuali dia itu orang yang munafiq ( H.R Muslim, Tirmizi, Nasa`i, Ibnu Majah ).

Ini adalah balasan dari Allah kepada Ibnu Taimiyyah yang al-Bani gelar dengan Syaikhul Islam, saya tidak tahu bagaimana dia boleh memberi gelar tersebut kepada orang yang memiliki aqidah yang berbeda dengan aqidah islam, saya sangka dan bahkan saya yakin andai kata Ibnu Nasir melihat aqidahnya ( Ibnu Taimiyyah ) niscaya beliau tidak akan menulis kitab tentangnya didalam " ar-Raddu al-Wafir ", demikian juga jika al-Alusi mengetahui aqidahnya takkan beliau tulis kitab " Jala` al-`Ainain ".

Ijtihad-ijtihad al-bani yang syazd dan penuh dengan dosa ditambah lagi pemgeliruannya dan pengkhiyanatannya, dan keberaniannya mengutuk ulama dan pembesar-pembesar umat islam adalah sebagai balasan Allah kepadanya, tetapi dia tidak merasakan, beliau tergolong orang yang Allah kata didalam al-Qur`an :

يحسبون أنهم يحسنون صنعا

artinya ; Mereka mengira telah berbuat satu kebaikkan.

1 komentar:

فاز على حسن mengatakan...

Jazakumullah Ahsanul Jaza' ..Sangat bermanfaat untuk kami..