Ketika Jalur Ghaza di kepung tidak di benarkan memasukkan bahan makanan dan obat-obatan menjadikan Ghaza sebuah penjara terbesar di dunia , hal ini di sebabkan lemahnya umat Islam dan kenakutan pemerintahan umat islam kepada Israeil dan Amirika , takut jika mereka menjadi Saddam Husein kedua , sungguh ironis ( menyedihkan ) bila kita dengar bahwa pemerintahan Mesir juga membantu dalam pengepungan Jalur Ghaza lewat pintu masuk Rafah yang di kunci penguasa Mesir , dinding-dinding beton yang didirikan oleh Israeil adalah hasil dari bantuan Mesir karena semen nya berasal dari Mesir , gas dan minyak di salurkan ke Israil tapi tak di salurkan kepada Ghaza .
Umat Islam diam tanpa satu kata pun , hanya menyaksikan dan tidak punya komentar , sebahagian berkata muak mendengar cerita perang lebih baik mendengar musik atau nonton filim karton , filim cinta , filim korea , dan sebagainya , kalau kita semua begini siapa lagi yang akan membantu saudara kita di Ghaza .
Tidak berhenti sampai disitu, setelah Ghaza dalam keadaan mati suri , tak memiliki kekuatan , bahan makanan , obat-obatan ,laksana kota yang di timpa musim kemarau yang berkepanjangan, kering kerontang , ketika itu jugalah Israeil meyerang dengan Dahsyatnya , tanpa memilih dan memilah siapa yang mereka serang , akhirnya banyak korban berjatuhan, dari yang bayi, anak kecil, remaja, dewasa,orang tua , sehingga pada hari kelima korban yang meninggal dunia sudah lebih dari 400 orang, yang cedra lebih dari 2000 , ini adalah kebiadaban Israil, lebih biadab dari Nazi . siapa saja di dalam hatinya tidak ada rasa sedih dan gundah terhadap peristiwa Ghaza berdarah dia bukan kumpulan umat Islam yang sempurna, kelak di akhirat Allah dan Nabi Muhammad akan mempertanyakan kita, kenapa kita tidak membantu umat Muhammad.
Marilah kita berdo`a , dan berbuat semampu kita untuk saudara-saudara kita yang berada di Pelistina , semoga Allah membuka pintu hati pemimpin umat Islam agar mereka memutuskan hubungan dengan Israeil yang biadab , tidak memiliki prikemanusiaan.
Umat Islam diam tanpa satu kata pun , hanya menyaksikan dan tidak punya komentar , sebahagian berkata muak mendengar cerita perang lebih baik mendengar musik atau nonton filim karton , filim cinta , filim korea , dan sebagainya , kalau kita semua begini siapa lagi yang akan membantu saudara kita di Ghaza .
Tidak berhenti sampai disitu, setelah Ghaza dalam keadaan mati suri , tak memiliki kekuatan , bahan makanan , obat-obatan ,laksana kota yang di timpa musim kemarau yang berkepanjangan, kering kerontang , ketika itu jugalah Israeil meyerang dengan Dahsyatnya , tanpa memilih dan memilah siapa yang mereka serang , akhirnya banyak korban berjatuhan, dari yang bayi, anak kecil, remaja, dewasa,orang tua , sehingga pada hari kelima korban yang meninggal dunia sudah lebih dari 400 orang, yang cedra lebih dari 2000 , ini adalah kebiadaban Israil, lebih biadab dari Nazi . siapa saja di dalam hatinya tidak ada rasa sedih dan gundah terhadap peristiwa Ghaza berdarah dia bukan kumpulan umat Islam yang sempurna, kelak di akhirat Allah dan Nabi Muhammad akan mempertanyakan kita, kenapa kita tidak membantu umat Muhammad.
Marilah kita berdo`a , dan berbuat semampu kita untuk saudara-saudara kita yang berada di Pelistina , semoga Allah membuka pintu hati pemimpin umat Islam agar mereka memutuskan hubungan dengan Israeil yang biadab , tidak memiliki prikemanusiaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar