Pesantren Musthafawiyah adalah sebuah lembaga pendidikan yang berada di desa Purba Baru Kabupaten Mandailaing Natal , Propinsi Sumatra Utara , pesantren ini didirikan pada tahun 1912 M oleh Syeikh Musthafa bin Husein bin Umar Nasution Al-Mandaily , beliau adalah ulama besar di Sumatra Utara dan di Indonesia , ayah beliau seorang saudagar yang shalih , dari kecilnya beliau sudah belajar agama di kampungnya sendiri tano batu , kemudian berangkat ke tanah suci Makkah melaksanakan rukun islam yang ke lima dan menuntut Ilmu di sana selama dua belas tahun , diantara guru beliau adalah Syeikh Mukhtar Aththorid Al-Boghori , Syeikh Ahmad Khatib Al-Minkabawy dan ulama semasa mereka .
Beliau telah berhasil menamatkan pelajarannya di Madrasah AShalatiyah Al-Hindiyah di Makkah, kemudian diizinkan mengajar di sana , setelah itu beliau kembali ke pangkuan ibu pertiwi setelah menghabiskan masa waktu dua belas tahun di makkah , tidak lama berada di kampung halaman kemudian beliau mendirikan pesantren Musthafawiyah di tano batu tempat kelahirannya , namun pesantren tersebut mesti di pindahkan ke desa Purba Baru setelah tano batu dilanda banjir besar , berdirilah pesantren Musthafawiyah Purba Baru pada tahun 1912 M , pada tahun ini banyak kejadian menarik seperti didirikannya Organisasi Muhammadiyyah oleh K.H Ahmad Dahlan , tenggelamnya kapal Titanic , dan kawinnya Syeikh Ilyas sebagai pendiri Tabligh di india, nama musthafawiyah di ambil dari nama pendirinya , pesantren ini berkembang pesat di daerah mandailing khususnya dan didaerah Indonesia umumnya , pada mulanya Pesantren ini hanya menampung pelajar pria saja , tapi pada tahun lima puluhan Musthafawiyah baru menerima pelajar wanita , ini adalah salah satu gerakkan yang sangat luar biasa untuk mendidikn perempuan bangsa Indonesia .
Pondok Musthafawiyah adalah pondok kelasik yang mempelajari kitab-kitab kuning diantara kitab-kitab yang di pelajari di pesantren ini adalah Hasyiyah Al-Bajuri , Tafsir Jalalain , Hasyiyah Syarqawy Ala At-Tahrir , Bulughul Maram , Syarah Ibnu `Aqil , Kawakib Ad-Duriyyah , Matan Arbain An-Nawawiyah , Hasyiyah Dusuki Ala Ummi Al Barahin dan lain-lain , tak heran jika K.H. Sirajuddin Abbas telah memasukkan nama Syeikh Musthafa Husein di dalam bukunya " Keagungan Mazhab Syafi`i " sebagai penyebar Mazhab Syafi`iyyah di Indonesia .
Adapun `Aqidah yang di terapkan dan di ajar disini adalah `Aqidah Al -Asy`ariyyah melalui kitab-kitabnya Kifayatu `Awam , Hushnul Hamidiyyah, Hasyiyah Dusuki Ala Ummi Al-Barahin dan lain-lain, `Aqidah ini adalah Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama`ah sebagaimana yang disebutkan oleh Al-Hafizh Az-Zabidi didalam kitabnya Ittihaf Sadati Muttaqin , ini juga di pelajari oleh pendiri Pesantren ketika sedang duduk belajar di Madrasah Shalatiyah dan Mesjid Masjidil Haram Makkah.
Sementara fikih yang di pelajari di pesantren ini adalah fikih bermazhabkan Imam Syafi`i sebagaimana kebanyakan penduduk Indonesia bermazhabkanSyafi`iyyah , mazhab Syafi`i adalah sebuah Mazhab yang tak asing lagi di Indonesia dan di Asia Tenggara . Adapun Kitab-kitab Fiqih di pelajari disini seperti Matan Ghayah Wa Taqrib , Hasyiyah Bajuri , Hasyiyah Syarqawi Ala Tahrir dan lain-lain.
Kemudian di pesantren ini juga pendiri Musthafa Husein menebarkan Tarikat Al-Khalwatiyah yang beliau ambil dari Makkah , demikian juga Dalailul Khairat sebagai kitab selawat-selawat kepada Rasulallah SAW .
Para Alumnus ( pelajar yang telah keluar ) Pesantren ini banyak bertebaran di seluruh Indonesia terutama di Sumatra Utara , Aceh , Sumatra Barat , dan Riau , begitu juga sebagaian mereka ada yang melanjutkan ke Universitas Al-Azhar Mesir , Suria , Yordania , India , Pakistan, Sudan , Maroko , Makkah Al Mukarromah , mereka mampu mengikuti perkembangan modren , duduk sama rendah, berdiri sama tinggi dengan orang-orang yang bersekolahkan pesantren modren dan sekolah-sekolah Pemerintah walaupun mereka berasal dari pesantren klasik yang menggunakan kain sarung dan peci putih , banyak jabatan-jabatan di Indonesia yang telah di pegang oleh keluaran pesantren ini .
Setelah Syeikh Musthafa Husein meninggal dunia pada tahun1955 M , tampuk kepemimpinan di teruskan oleh anak beliau Syeikh Abdullah Bin Musthafa binHusein Nasution , di bawah kepemimpinan beliau Pondok Musthafawiyah berkembang pesat , ini juga tak jauh dari usaha menantu Syeikh Musthafa Husein Syeikh Abdul Halim Khatib Lubis Al-Mandaili sebagai Ra`is Al-Mu`allimin pesantren tersebut, beliau pernah menimba ilmu di Shalatiyah Makkah dan Masjidil Haram , diantara guru beliau adalah Syeikh Qadhi Hasan Masaath Al-Makki, diantara teman beliau belajar semasa di Makkah adalah Syeikh Yasin Al-Fadani dan Syeikh Zakariya bin Abdullah Bila Batu bara , Muhammad Zainuddin Al-Ampenani , Syeikh Adnan Lubis , beliau memiliki karangan berbahasa melayu , pernah penulis melihat sebagaian karangan beliau yang masih disimpan oleh anak nya di Purba Baru , beliau meninggal dunia pada tahun 1991 M.
Sekarang Pondok Pesantren Musthafawiyah Purbabaru di pegang oleh cucu Syeikh Musthafa Husein yaitu H Bakri bin Abullah bin Musthafa Bin Husein bin Umar Nasution , para menteri dan pejabat besar selalu hadir ke pesantren ini , membuat pesantren ini menjadi lebih terkenal di masyarakat Indonesia , presiden yang pernah datang ke pesantren Musthafawiyah adalah Megawati Sukarno Putri , pada tahun 2008 jumlah pelajar di Pesantren Musthafawiyah mencapai 8300 orang dengan tenaga pelajar sebanyak 187 orang .
Penulis juga berasal dari Pesantren Musthafawiyah Purba Baru keluaran tahun 2000 M , masih sempat belajar dengan Tuan guru H . Ibrahim Lubis tarutung , H . Mahmuddin Pasaribu , H . Syafi`i bin Hanbali Daulay , H . Ya`qub Fakar Nahu di Pesantren , dll , semoga mereka mendapat pahala dari Allah SWT .
Beliau telah berhasil menamatkan pelajarannya di Madrasah AShalatiyah Al-Hindiyah di Makkah, kemudian diizinkan mengajar di sana , setelah itu beliau kembali ke pangkuan ibu pertiwi setelah menghabiskan masa waktu dua belas tahun di makkah , tidak lama berada di kampung halaman kemudian beliau mendirikan pesantren Musthafawiyah di tano batu tempat kelahirannya , namun pesantren tersebut mesti di pindahkan ke desa Purba Baru setelah tano batu dilanda banjir besar , berdirilah pesantren Musthafawiyah Purba Baru pada tahun 1912 M , pada tahun ini banyak kejadian menarik seperti didirikannya Organisasi Muhammadiyyah oleh K.H Ahmad Dahlan , tenggelamnya kapal Titanic , dan kawinnya Syeikh Ilyas sebagai pendiri Tabligh di india, nama musthafawiyah di ambil dari nama pendirinya , pesantren ini berkembang pesat di daerah mandailing khususnya dan didaerah Indonesia umumnya , pada mulanya Pesantren ini hanya menampung pelajar pria saja , tapi pada tahun lima puluhan Musthafawiyah baru menerima pelajar wanita , ini adalah salah satu gerakkan yang sangat luar biasa untuk mendidikn perempuan bangsa Indonesia .
Pondok Musthafawiyah adalah pondok kelasik yang mempelajari kitab-kitab kuning diantara kitab-kitab yang di pelajari di pesantren ini adalah Hasyiyah Al-Bajuri , Tafsir Jalalain , Hasyiyah Syarqawy Ala At-Tahrir , Bulughul Maram , Syarah Ibnu `Aqil , Kawakib Ad-Duriyyah , Matan Arbain An-Nawawiyah , Hasyiyah Dusuki Ala Ummi Al Barahin dan lain-lain , tak heran jika K.H. Sirajuddin Abbas telah memasukkan nama Syeikh Musthafa Husein di dalam bukunya " Keagungan Mazhab Syafi`i " sebagai penyebar Mazhab Syafi`iyyah di Indonesia .
Adapun `Aqidah yang di terapkan dan di ajar disini adalah `Aqidah Al -Asy`ariyyah melalui kitab-kitabnya Kifayatu `Awam , Hushnul Hamidiyyah, Hasyiyah Dusuki Ala Ummi Al-Barahin dan lain-lain, `Aqidah ini adalah Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama`ah sebagaimana yang disebutkan oleh Al-Hafizh Az-Zabidi didalam kitabnya Ittihaf Sadati Muttaqin , ini juga di pelajari oleh pendiri Pesantren ketika sedang duduk belajar di Madrasah Shalatiyah dan Mesjid Masjidil Haram Makkah.
Sementara fikih yang di pelajari di pesantren ini adalah fikih bermazhabkan Imam Syafi`i sebagaimana kebanyakan penduduk Indonesia bermazhabkanSyafi`iyyah , mazhab Syafi`i adalah sebuah Mazhab yang tak asing lagi di Indonesia dan di Asia Tenggara . Adapun Kitab-kitab Fiqih di pelajari disini seperti Matan Ghayah Wa Taqrib , Hasyiyah Bajuri , Hasyiyah Syarqawi Ala Tahrir dan lain-lain.
Kemudian di pesantren ini juga pendiri Musthafa Husein menebarkan Tarikat Al-Khalwatiyah yang beliau ambil dari Makkah , demikian juga Dalailul Khairat sebagai kitab selawat-selawat kepada Rasulallah SAW .
Para Alumnus ( pelajar yang telah keluar ) Pesantren ini banyak bertebaran di seluruh Indonesia terutama di Sumatra Utara , Aceh , Sumatra Barat , dan Riau , begitu juga sebagaian mereka ada yang melanjutkan ke Universitas Al-Azhar Mesir , Suria , Yordania , India , Pakistan, Sudan , Maroko , Makkah Al Mukarromah , mereka mampu mengikuti perkembangan modren , duduk sama rendah, berdiri sama tinggi dengan orang-orang yang bersekolahkan pesantren modren dan sekolah-sekolah Pemerintah walaupun mereka berasal dari pesantren klasik yang menggunakan kain sarung dan peci putih , banyak jabatan-jabatan di Indonesia yang telah di pegang oleh keluaran pesantren ini .
Setelah Syeikh Musthafa Husein meninggal dunia pada tahun1955 M , tampuk kepemimpinan di teruskan oleh anak beliau Syeikh Abdullah Bin Musthafa binHusein Nasution , di bawah kepemimpinan beliau Pondok Musthafawiyah berkembang pesat , ini juga tak jauh dari usaha menantu Syeikh Musthafa Husein Syeikh Abdul Halim Khatib Lubis Al-Mandaili sebagai Ra`is Al-Mu`allimin pesantren tersebut, beliau pernah menimba ilmu di Shalatiyah Makkah dan Masjidil Haram , diantara guru beliau adalah Syeikh Qadhi Hasan Masaath Al-Makki, diantara teman beliau belajar semasa di Makkah adalah Syeikh Yasin Al-Fadani dan Syeikh Zakariya bin Abdullah Bila Batu bara , Muhammad Zainuddin Al-Ampenani , Syeikh Adnan Lubis , beliau memiliki karangan berbahasa melayu , pernah penulis melihat sebagaian karangan beliau yang masih disimpan oleh anak nya di Purba Baru , beliau meninggal dunia pada tahun 1991 M.
Sekarang Pondok Pesantren Musthafawiyah Purbabaru di pegang oleh cucu Syeikh Musthafa Husein yaitu H Bakri bin Abullah bin Musthafa Bin Husein bin Umar Nasution , para menteri dan pejabat besar selalu hadir ke pesantren ini , membuat pesantren ini menjadi lebih terkenal di masyarakat Indonesia , presiden yang pernah datang ke pesantren Musthafawiyah adalah Megawati Sukarno Putri , pada tahun 2008 jumlah pelajar di Pesantren Musthafawiyah mencapai 8300 orang dengan tenaga pelajar sebanyak 187 orang .
Penulis juga berasal dari Pesantren Musthafawiyah Purba Baru keluaran tahun 2000 M , masih sempat belajar dengan Tuan guru H . Ibrahim Lubis tarutung , H . Mahmuddin Pasaribu , H . Syafi`i bin Hanbali Daulay , H . Ya`qub Fakar Nahu di Pesantren , dll , semoga mereka mendapat pahala dari Allah SWT .
1 komentar:
Asslkm. Wr.wb
Sy lg mencari kitab fiqih hasyiah Al-Bajuri ala syarhi al-fathul Qarib format doc, mohon bantuannya sobat,.
Trm ksh.
Posting Komentar