Jumat, 11 Februari 2011

Kekuasaan yang tidak abadi

Terlihat mobil polisi dibakar oleh pengunjuk rasa

Hari jum`at tanggal 11 Februari 2011 merupakan hari bersejarah bagi rakyat Mesir, setelah berhari-hari Mesir dilanda unjuk rasa yang memakan korban yang banyak, pada tanggal 25 Januari 2011 ketika polisi Mesir merayakan ulang tahunnya, beribu pemuda Mesir keluar berunjuk rasa meminta perubahan di Mesir, Demontrasi tersebut berjalan dengan lancar dan tertib, pada hari ini pemerintah Mesir kurang merespon permintaan tersebut, sehinga pada hari jum`at tanggal 28 Januari 2011 terjadi unjuk rasa besar-besaran di ikuti oleh dua juta orang lebih.


Pada hari ini juga termasuk sejarah hitam Mesir, dimana para pengunjuk rasa mulai melempar polisi dengan batu sehingga membuat polisi melepaskan gas air mata dan peluru karet, situasi tak terkendali, para pengunjuk rasa malah berani berhadapan langsung dengan polisi yang melepaskan peluru, mereka membakar mobil-mobil polisi bahkan mereka mulai membakar kantor-kantor pemerintah, kepanikkan terjadi dari pihak kepolisian, mereka menembak dengan membabi buta sehingga banyak korban yang berjatuhan, sehingga pada akhirnya polisi-polisi lari tunggang langgang ketakutan dari kejaran massa yang sedang marah.



Keadaan ini membuat situasi Mesir menjadi berubah, Presiden Mubarok pun menurunkan perinta darurat dan berdian diri di rumah dari jam tiga petang sampai jam delapan pagi, suasana pada hari ini sangat mencekam, polisi berhamburan, orang-orang jahat didalam penjara berkeluaran, mall dan toko-toko di rampas dan di  hancurkan, warga masyarakat menjadi ketakutan, pereman dan orang-orang nakal berkeliaran, Mesir berubah menjadi negara yang subur mavianya, masyarakat menjerit meminta tolong dan perlindungan, ketakutan datang disetiap hati warga masyarakat dari serangan orang-orang jahat yang membawa pisau dan parang, bahkan ada jua yang membawa senjata pistol yang mereka curi dari pihak kepolisian.

 Mobil yang di bakar oleh pengunjuk rasa

Tank-tank Mesir yang menjaga keamanan ketika keadaan darurat

Keadaan ini membuat berbagai negara memulangkan warga negaranya yang berada di Mesir dengan secepatnya, karena keadaan keamanan tidak dapat terkendali lagi, revolusi rakyat telah bulat di teriakkan, mereka menuntut agar Husni Mubarok turun dari kepresidenan, tiga jum`at lamanya mereka bertahan untuk menuntut lengsernya Mubarok, tapi pada akhirnya tanggal 11 Februari 2011 menjadi saksi sejarah, Mubarok meletakkan jawatannya dan menyerahkannya kepada dewan ketentraan, beginilah akhirnya kedudukkan Mubarok yang telah duduk di kursi kepresidenan selama tiga puluh tahun, tahta dan mahkota tak akan abadi, dunia berputar dan terus berganti, ini adalah pengajaran bagi kita yang selalu memimpikan kedudukan dan jabatan, dahulu Suharto jatuh disebabkan desakkan rakyat, kemudian jatuh juga Zainal Abidin bin Ali presiden Tunis karena desakkan rakyat, pada kali ini pula rakyat Mesir menuntut Husni Mubarok turun dari kursinya.

Tank Mesir yang hebat menjaga rakyat ketika waktu darurat

Kezoliman dan ketidak adilan akan membuat rakyat menjadi sengsara, sehingga sampai pada masanya rakyat tidak mempu lagi menahan sabar dari segala kezoliman sehingga mereka akan melampiaskan kemarahannya dengan revolusi yang memaksa presidennya turun dari singgasana.

Kekuasaan, jabatan, kedudukkan tidak akan pernah abadi, sebab itulah ketika kita memegang jabatan dan kedudukan mesti benar-benar menggunakannya dengan baik, menjaganya dengan baik, sebab itu adalah tanggung jawab yang Allah beri dan allah akan tanyakan nantinya di akhirat kelak, setelah Mesir mana negara lagikah yang akan menyusul? ......




Tidak ada komentar: