Rabu, 09 Februari 2011

Wafatnya Syeikh Rajab sang ahli sastra yang terkenal

Sekali lagi Mesir kehilangan seorang ulama yang arif dan alim didalam sastra, kealimannya tidak perlu di ragukan lagi, berpuluh-puluh makalah dan tulisannya di masukkan kedalam majalah al-Azhar, banyak ulama-ulama azhar yang kagum dengan tulisan beliau, disaat Mesir di timpa demontrasi besar-besaran yang menuntut perubahan dan turunnya Husni Mubarok dari kursi kepresidenan, pada saat itu pulalah pergi seorang putra bangsa yang telah berjaya memuliakan Mesir dengan keunggulannya didalam sastra bahasa arab.



Hari Ahad tanggal 3 Rabi`ul Awwal 1432 hijriyah bertepatan pada tanggal 6 Februari 2011 masehi Syeikh Muhammad Rajab Bayumi menutup mata menghadap Allah yang Esa, setelah menebarkan ilmu dan pengetahuannya kepada pelajar-pelajar al-Azhar dan umat islam dunia.

Tidak banyak yang tahu tentang kewafatan beliau, karena kondisi Mesir pada saat ini tidak begitu aman, masyarakat hanya sibuk untuk memperthatikan demontrasi, bahan makanan dan uang gaji yang akan di ambil dari bank, kerena takut para penjahat mencuri bank.

Biografi Syeikh Muhammad Rajab Bayumi


Beliau dilahirkan pada tahun 1923 M, di kampung al-Kafr al-Jadid bahagian dari wilayah Propinsi Daqahlia, Mesir.
Masa kecilnya telah dihabiskan dengan belajar ilmu agama sehingga masa remaja, beliau menduduki bangku sekolah di Madrasah al-Azhar dari mulai sekolah dasar ( sekolah rendah ) sampai jenjang 'aliyah, kemudian beliau melanjutkan studinya ke Kuliah Bahasa Arab. Di kuliah ini seolah-olah semua bakatnya yang terpendam timbul dan berkembang, kemampuannya dalam menguasai bahasa Arab, sya`ir, dan sastera dapat menyaingi kawan-kawannya, sebab itulah beliau mampu meraih gelar Doktor dengan Predikat Istimewa Tingkat Pertama jurusan sastra arab dan kritikan sastra. Kemudian beliau diangkat menjadi tenaga pendidik di Kuliah Bahasa Arab, setelah itu diangkat pula menjadi Dekan Kuliah Bahasa Arab cabang Universitas al-Azhar di Mansurah .
Beliau juga pernah menjadi dosen tenaga pengajar di berbagai Univeritas di negeri arab, dktif mengikuti muktamar bahasa dan sastra di berbagai negera, pernah juga menjadi ketua redaksi Majalah al-Azhar Syarif, dan anggota Majma` Bu`uts Islami ( Lembaga penelitian Islam al-Azhar ), pernah menjadi guru besar Universitas al-Azhar dan anggota lajnah pengangkatan derajat para dosen dan guru.
1- Pernah mendapat penghargaan as-Syauqi Majlis A`la tahun 1961.
2 - Pernha menyandang penghargaan dari Lembaga Bahasa Arab pada tahun 1962.tahun 1993, tahun 1994 dan tahun 1965.
3 - Pernah menerima penghargaan dari Kementerian pendidikan dan kebudayaan pada tahun 1958.

Buah karya Syeikh Muhammad Rajab Bayumi :
1 - Bayanu al-Qur`ani.
2 - Khatuwatu Tafsir al-Bayani.
3 -Bayanu an-Nabawi.
4 - Adabu Sirati an-Nabawiyyah `Inda Rawadi al-Mu`ashirin.
5 - Adabu al-Andalusi Baina Ta`atstsuri Wa Ta`tsir.
6 - an-Naqad al-Adabi Li Syi`ri al-Jahili.
7 - Darasat Adabiyyah.
8 - Hadisu al-Qalam.
9 - Qatharatu al-Madad.
10 - Tafsir al-Qur`ani.
11 - al-Azhar Baina Siyasah Wa Hurriyati al-Fikri.
12 - Mawaqifu al-Khalidah Li Ulama`i al-Muslimin.
13 - Ma`a al-Abthal.
Dan lain-lain.
Pernah menziarahi Syeikh Muhammad Rajab Bayumi di Mansurah beserta teman-teman dari Makkah, pencarian rumah Syeikh Muhammad Rajab berhasil dengan bantuan saudara kami Muhammad Saiful Bahri bin Dollah Sajad, sebab beliau mahasiswa di Kuliyah Bahasa Arab di Mansurah.

Beliau pernah membaca buku hadis dan selainnya kepada Syeikh Zahid al-Kautari, etapi ketika kami menanyakan apakah Syeikh Zahid pernah memberikan ijazah Ammah kepda beliau, beliau menjawab bahwa syeikh tidak memberikan ijazah ammah, kemingkionan Syeikh Rajab tidak terlalu mementingkan perkara ijazah, andaikan beliau dahulunya memntingkan perkara ijazah niscaya beliaulah murid terakhir yang meriwayatkan dari Syeikh Zahid al-Kautsari di Mesir ini, banyak para ulama yang meremehkan riwayat, padahal hal ini semestinya di perhtikan juga di samping ilmu dirayah.

1 komentar:

PPB.PRI Al Amir mengatakan...

Daintara murid beliau juga adalah Alhaj Muhammad Muhammad Muhsin bin Amir bin Ilyas Al Maduri Al Indonesy