Hari kamis tanggal 4 juni 2009 akan menjadi hari yang sangat bersejarah untuk Mesir dan dunia islam sedunia, detik-detik waktu yang telah ditunggu untuk mendengarkan pidato Presiden Obama yang akan diselenggarakan di Universitas Cairo, agenda ini sangat bersejarah bagi umat islam, sebab umat islam bukan hanya menginginkan butiran-butiran mutiara pidato yang akan diungkapkan oleh Obama, tetapi lebih dari itu, kenyataan dan pelaksanaan keadilan, umat Islam sangat berharap Obama tidak mengikuti jejak langkah pendahulunya, tetapi apakah harapan kita mampu diwujudkan oleh Obama, terlebih-lebih pendukung Obama terdiri dari Kristen Fanatik dan Yahudi yang dilaknat oleh Allah.
Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan bertaut tahun, krisis Palestina belum dapat diselesaikan, sudah beratus orang bahkan beribu korban berjatuhan, tetapi negeri Israel masih tetap berdiri tegap tidak mendapat ganjaran dari apa yang mereka lakukan, apakah pencinta keadilan menjadi tuli, atau bisu disebabkan kepentingan Israel, mampukah Amerika menghukum Israel yang telah melaksanakan kesalahan yang sangat besar di dunia ini, tentu jawabannya telah kita ketahui, Negeri Israel adalah anak emas Amerika yang tidak boleh diusik, kita umat islam berharap kepada Obama agar mampu berlaku adil kepada umat islam, dan menindak tegas Israel yang tidak berprikemanusiaan, apakah wajar Obama mengajak kita untuk mengakui negara Israel yang telah mencuri tanah umat Islam, selagi masih ada Yahudi dipermukaan bumi Palestina, selagi itulah kedamaian tidak akan tercapai dan terwujud.
Penulis berharap kepada kita umat islam agar banyak berdo`a kepada saudara-saudara kita Palestina, ingatlah Palestina adalah masalah Umat Islam bukan hanya masalah Arab, berkorbanlah demi Palestina dengan sekedar apa yang kau mampu, jangan menjadi pecudang yang kalah didalam kandang.
Mari kita lihat apa yang akan disajikan Obama kepada umat islam, apakah beliau akan memperluas penjara Guantanamo, atau memperbanyak jumlah rentetan orang yang mati terbunuh oleh senjata-senjata berat Amerika, atau memulai kembali meniup terompet perang salib edisi baru dengan strategi yang baru pula, perang salib modren telah ditiupkan oleh President Bush, akankah Obama mengikuti jejak langkahnya, jawabanya hanya terletak kepada politik Obama, yang jelas kita umat islam mesti bersiap-siap dengan apapun yang akan terjadi.
Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan bertaut tahun, krisis Palestina belum dapat diselesaikan, sudah beratus orang bahkan beribu korban berjatuhan, tetapi negeri Israel masih tetap berdiri tegap tidak mendapat ganjaran dari apa yang mereka lakukan, apakah pencinta keadilan menjadi tuli, atau bisu disebabkan kepentingan Israel, mampukah Amerika menghukum Israel yang telah melaksanakan kesalahan yang sangat besar di dunia ini, tentu jawabannya telah kita ketahui, Negeri Israel adalah anak emas Amerika yang tidak boleh diusik, kita umat islam berharap kepada Obama agar mampu berlaku adil kepada umat islam, dan menindak tegas Israel yang tidak berprikemanusiaan, apakah wajar Obama mengajak kita untuk mengakui negara Israel yang telah mencuri tanah umat Islam, selagi masih ada Yahudi dipermukaan bumi Palestina, selagi itulah kedamaian tidak akan tercapai dan terwujud.
Penulis berharap kepada kita umat islam agar banyak berdo`a kepada saudara-saudara kita Palestina, ingatlah Palestina adalah masalah Umat Islam bukan hanya masalah Arab, berkorbanlah demi Palestina dengan sekedar apa yang kau mampu, jangan menjadi pecudang yang kalah didalam kandang.
Mari kita lihat apa yang akan disajikan Obama kepada umat islam, apakah beliau akan memperluas penjara Guantanamo, atau memperbanyak jumlah rentetan orang yang mati terbunuh oleh senjata-senjata berat Amerika, atau memulai kembali meniup terompet perang salib edisi baru dengan strategi yang baru pula, perang salib modren telah ditiupkan oleh President Bush, akankah Obama mengikuti jejak langkahnya, jawabanya hanya terletak kepada politik Obama, yang jelas kita umat islam mesti bersiap-siap dengan apapun yang akan terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar