Sabtu, 24 April 2010

Surat Sultan Abdul Hamid II


tanggal 16 April 2010 Masehi saya berziarah ke rumah Maulana Syeikh Mahmud Said Mamduh, keberangakatan saya kali ini hanya menyampaikan pesan dari Paman Syeikh Muhammad Mahmud Abu Hasyim yaitu Syeikh Ibrahim agar Syeikh Mahmud dapat mengunjunginya di dekat Sahah yang berhampiran dengan Msajid Sayyidina Husein dalam rangka merayakan hari kelahiran Sayyidina Husein, tetapi Syeikh Mahmud tidak dapat hadir disebabkan sesuatu yang uzur.



Didalam pertemuan saya kali ini banyak sekali pembahasan hadits yang saya tanyakan kepada Syeikh termasuk masalah illat dan istilah hadits yang mengganjal hati, beliau adalah rujukan ilmu hadits yang paling hebat di Mesir, diantara cerita yang Syeikh utarakan adalah kebencian Wahabi terhadap kerajaan Utsmaniyyah Turki yang menguasai negara-negara Arab, menurut Syeikh Mahmud Wahabi yang di pimpim oleh Syeikh Abdul Wahab an-Najdi merupakan gerakkan Khawarij yang berkerja sama dengan Yahudi dan Inggris untuk menjatuhkan kerajaan Utsmaniyyah, karena mereka keluar dari pemerintahan yang sah, dan berusaha untuk menghancurkan kerajaan Utsmaniyyah, kenapa pemerintahan wahabi berusaha menghancurkan kekhalifahan Utsmaniyyah, karena Utsmaniyyah tidak semazhab dengan mereka, Utsmaniyyah mengembangkan mazhab Hanafiyyah, Malikiyyah, Syafi`iyyah, sementara Wahabi memusuhi mazhab yang empat, Utsmaniyyah mengembangkan mazhab Asya`irah dan Maturidiyyah sementara Wahabi sangat membenci aqidah `Asya`iriyyah, Utsmaniyyah sangat berpegang teguh dengan Sufiyyah dan Tasawuf, sementara wahabi sangat memerangi Tasawuf, sebab itulah mereka sangat memusuhi kerajaan Utsmaniyyah.

Sultan yang terakhir dari kerajaan Utsmaniyyah adalah Sultan Abdul Hamid II yang bserhasil diturunkan oleh orang - orang Yahudi yang berada di Turki, beliau adalah seorang Khalifah yang baik dan wara`, tetapi sejarah sudah dirubah oleh orang-orang Yahudi dan Wahabi, mereka mengatakan bahwa Sultan Abdul Hamid adalah Sulthan yang jahat dan tidak adil, sebab itulah mereka sulthan harus diturunkan, wahabi pula menebarkan isu kepada umat bahwa kerajaan Utsmaniyyah adalah kerajaan yang zolim, mereka bukan orang Arab, orang-orang Arab ditindas dan dianiaya, kesyirikan merajalela, tetapi itu semua adalah sejarah yang diselewengkan agar kejahatan mereka tidak terkuak dan terlihat oleh orang, kejahatan mereka adalah merubahkan sejarah kerajaan Utsmaniyyah, keluar dari kerajaan Utsmaniyyah, memberontak dan menyerang kerajaan Utsamaniyyah, membunuh ulama-ulama ahlussunnah dan lain-lain.

Diantara kejahatan mereka adalah kerja sama dengan Yahudi dan Inggris untuk menjatuhkan Sulthan sehingga sulthan digulingkan oleh mereka, dengan jatuhnya Sulthan maka berdirilah kerajaan Yahudi Raya yang mereka idam-idamkan, berbagai macam cara telah mereka usahakan, dari mulai ingin memberikan uang dan kekayaan kepada Sultan sampai ingin membunuh dan menjatuhkan sultan dari singgasana, tetapi Sultan tetap teguh kerena memandang kerajaan adalah amanat dari Allah swt, tanah Palistina adalah milik umat islam tidak boleh di jual dengan kekayaan, walaupun beliau akan kehilangan tahta dan harta demi mempertahankan Palestina.

Ini diperkuat dengan adanya surat Sultan kepada gurunya Syeikh Mahmud Afandi Abu Syaamaat as-Syadzuli, didalam surat ini tertulis bagaimana bujukkan orang-orang Yahudi kepada Sultan.

Surat ini bertarikh pada tahun 1909 Masehi , pada tahun ini juga Sultan diturunkan oleh kekuatan tentera Turki yang mereka itu sebenarnya keturunan Yahudi, hal ini telah direncanakan jauh sebelumnya, surat ini telah diterjemahkan ke bahasa arab oleh Syeikh Ahmad al-Qasimi di damsik pada tahun 1957 Masehi.

Dalam isi surat ini juga menceritakan betapa tekunnya Sultan mengamalkan tarikat Syadzuliyah, ini membuktikan Sultan seorang sufi yang memahami ilmu tasawuf, wajar saja pihak wahabi membenci Utsmaniyyah.

Berikut petikkan surat Sultan Abdul Hamid.

Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam , semulia-mulia salawat dan sesempurna salam kepada junjungan kita Muhammad utusan tuhan yang memiliki semesta alam, dan demikian juga kepada keluarga dan sahabatnya sekaliansampai pada hari pembalasan.

Aku menceritakan permasalan yang aku hadapi kepda Syeikh tarikat Aliyyah Syadzuliyyah, kepada yang menyampaikan limpahan ilmu kerohanian dan kehidupan, seorang Syeikh yang besar pada zamannya, yaitu Syeikh Mahmud Afandi Abu Syaamaat, dengan menyertai ciuman kedua tangannya yang berkat, mengharapkan do`anya yang baik.

Dengan Hormat.

Saya telah menerima surat Syeikh yang mulia bertarikh 22 Maret tahun 1909 Masehi, aku memuji Allah dan bersyukur padanya karena Syeikh dalam keadaan sehat dan selamat.

Sayyidi, alhamdulillah dengan taufiq dari Allah saya masih terus mengamalkan dan membaca wirid-wirid Syadzuli siang dan malamnya, dan saya senantiasa masih mengharapkan do`amu yang terpancar dari hati yang dalam secara berterusan.

Setelah muqaddimah ini saya menyampaikan kepada Syeikh merupakan seorang yang memiliki pandangan sempurna dalam permasalahan yang penting, sebagai amanah sejarah.

Saya tidak mundur dari kekhalifahan disebabkan oleh beberapa sebab, akan tetapi disebabkan oleh tekanan dari pemimpin organisasi perhimpunan yang dikenal dengan " Jon Turk " dan ancaman mereka, maka sayapun terpaksa meninggalkan kekhalifahan.

Mereka memaksa saya agar membenarkan berdirinya negeri Yahudi di Tanah yang suci ( Palistina ), walau bagaimanapun paksaan mereka kepada saya. saya tidak akan menerima permintaan tersebut.

Pada akhirnya mereka menjanjikan 150 juta poundsterling emas inggris , tetapi saya menolak permintaan mereka. Aku jawab permintaan mereka dengan jawaban putus : " Kalau kamu memberikan kepada saya emas sepenuh dunia ini saya tidak akan menerima permintaan kamu, saya telah berkhidmat kepada agama islam dan umat islam selama lebih tiga puluh tahun, saya tidak akan mengotori lembaran sejarah ayah , kakek, dan pendahulu-pendahulu saya dari kerajaan Utsmaniyyah, sebab itulah saya tidak akan menerima permohonan kamu".

Setelah mereka mendengarkan jawaban saya maka mereka sepakat untuk menurunkan saya dari kekhalifahan, dan mereka akan buang saya ke daerah Salonica, sayapun menerima permintaan mereka untuk turun dari kekhalifahan.

Saya memuji Allah karena tidak merusak nama baik kerajaan Utsmaniyah dan negeri islam dengan menerima permintaan yang hina dina dalam menyetujui pembangunan negara Yahudi di tanah Palistina.

Dan itu semua telah terjadi, dan terus mengulangkan pujianku kepada Allah yang tinggi, saya kira apa yang telah saya sampaikan telah cukup pada masalah ini, dan akihirnya saya tutup surat saya ini , mengharapkan keberkatan darimu, dan mengharap agar kiranya Syeikh menerima penghormatan dan salam saya dan kepada sekalian teman-teman sekaliannya.

Wahai guruku yang mulia, saya telah memperpanjang isi surat ini, tetapi tidak lain karena ingin memberi tahu kepada Syeikh dan jama`ah tentang apa yang telah terjadi.

Wassalamu `Alaikum Warahmatullah wa Barakatuh 22 Ailul 1329 Hijriyah.


Khadim Muslimin Abdul Hamid bin Abdul Majid.

Marilah kita renungi kegigihan Sultan Abdul Hamid dalam mempertahankan Palestina dan tasawuf, dan memikirkan jahatnya Yahudi dan antek-anteknya.

antek-antek Yahudi :

Inggeris, Amerika, Wahabi pengikut Muhammad Abdul Wahab an-Najdi.

Rujukan :

1 - Natsrur Jawahir wa Durur : 1 / 35 , terbitan Dar Makrifah.

Tidak ada komentar: