Didalam mempelajari sifat dua puluh yang wajib bagi Allah, kita menghadapi beberapa istilah yang tertulisdi sebahagian kitab-kitab Tauhid, istilah-istilah ini adalah kategori sifat-sifat dua puluh yang telah jelaskan oleh para ulama, dari dua puluh sifat yang wajib memiliki empat kategori, ( 1 ) sifat Nafsiyyah, ( 2 ) sifat Salbiyyah ( 3 ) sifat Ma`ani ( 4 ) sifat Maknawiyyah.
I - Sifat Nafsiyyah adalah : Sifat yang menetetapkan adanya Allah dan menunjukkan kepada ZatNya Allah tanpa ada sesuatu tambahan pada Zat.
Maksud sifat yang tetap adalah : Adanya sifat tersebut pada Zat Allah yang menunjukkan Allah itu ada, bukan seperti sifat salbiyah, sebab sifat salbiyyah tidak tetap pada Zat, tetapi hanya menolak sifat-sifat yang tidak patut dan layak kepada ZatNya Allah s.w.t.
Dan maksud tanpa ada sesuatu tambahan pada Zat adalah : Sifat Nafsiyyah ini bukanlah tambahan pada Zat, Sifat Nafsiyyah tidak seperti sifat Ma`ani yang mana sifat Ma`ani tambahan dari ZatNya.
Adapun sifat Nafsiyyah adalah sifat WujudNya Allah s.w.t, dengan maksud bahwa wujudnya Allah itu adalah tetap pada ZatNya Allah dan bukan tambahan dari Zat Allah.
Maka wajib Allah bersifat Wujud, mustahil bersifat Allah tidak ada
Allah berfirman :
إِنَّ رَبَّكُمُ ٱللَّهُ ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلسَمَاوَاتِ وَٱلأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ ٱسْتَوَىٰ عَلَى ٱلْعَرْشِ يُغْشِي ٱلْلَّيْلَ ٱلنَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثاً وَٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ وَٱلنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ أَلاَ لَهُ ٱلْخَلْقُ وَٱلأَمْرُ تَبَارَكَ ٱللَّهُ رَبُّ ٱلْعَالَمِينَ
Artinya : ”Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia beristawa di atas Arasy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam”.( Al-A’râf: 54).
II - Sifat Salbiyyah
Sifat Salabiyyah adalah sifat yang menolak segala sifat-sifat yang tidak layak dan patut bagi Allah s.w.t, sebab Allah Maha sempurna dan tidak memiliki kekurangan.
Sifat Salbiyyah ada lima sifat :
1 - Qidam
Sifat Qidam menolak adanya permulaan bagi Allah s.w.t , dengan kata lain adanya Allah s.w.t tidak didahului oleh tidak ada, mustahil bagi Allah bermula dengan tidak ada.
Allah berfirman :
هُوَ ٱلأَوَّلُ وَٱلآخِرُ وَٱلظَّاهِرُ وَٱلْبَاطِنُ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Artinya : “ Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Lahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu” (Al Hadiid:3)
2 - Baqa`
Sifat Baqa` menolak adanya kesudahan dan kebinasaan Wujud Allah s.w.t, mustahil bagi Allah bersifat Fana` atau binasa.
Allah berfirman :
كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلاَّ وَجْهَهُ لَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
3 - Mukhalafatu Lil Hawadith
Mukhalafatu Lil Hawadith ( Berbeda dengan yang baharu ) adalah sifat yang menolak adanya persamaan Zat, Sifat dan Perbuatan Allah dengan Zat, sifat dan perbuatan baharu, dengan makna lain Allah tidak seperti makhluknya.
Allah berfirman :
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Artinya : ”Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. As-Syura : 11).
4 - Qiyamuhu Bi Nafsih
Qiyamuhu Bi Nafsih ( Berdiri Allah dengan sendiri-Nya ), sifat ini menolak adanya Allah berdiri dengan yang lainnya, dengan makna lain, Allah tidak memerlukan bantuan dan pertolongan dari yang lainnya, bahkan Allah berdiri sendiri, tidak memerlukan pencipta sebab Dia Maha Pencipta, tidak memerlukan pembantu sebab Dia Maha Kuasa, tidak memerlukan tempat sebab Dia yang menjadikanya, tidak memerlukan waktu dan masa sebab di kekuasaan-Nyalah waktu dan masa.
إِنَّ اللهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
Artinya : ”Sesungguhnya Allah SWT benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (al-Ankabut : 6).
5 - Wahdaniyyah
Wahdaniyyah ( Esa ), maknanya adalah Allah memiliki yang Maha Esa, Esa pada Zat, Esa padasifat dan Esa pada perbuatan, sifat ini menolak adanya Kam yang lima :
a - Zat Allah tidak tersusun dari beberapa unsur ataupun anggota badan.
b - Tidak ada satupun Zat yang sama seperti Zat-Nya Allah.
c - Sifat Allah tidak terdiri dari dua sifat yang sama, seperti adanya dua Qudrah.
d - Tidak ada satupun sifat di dunia ini yang sama seperti sifat Allah.
e - Tidak ada satupun di dunia ini yang sama seperti perbuatan Allah.
Dengan kata lain Allah tidak memiliki Zat Esa, tidak ada seorang makhluk pun yang sama Zatnya dengan Allah, Allah memiliki Sifat yang Esa, tidak ada seorang pun yang bersifat dengan sifat Allah, Allah memiliki perbuatan yang Esa, tidak ada di dunia ini yang sama perbuatannya dengan Allah.
Allah berfirman :
لَوْ كَانَ فِيهِمَا ءَالِهَةٌ إِلاَّ اللهُ لَفَسَدَتَا فَسُبْحَانَ اللهِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُونَ
Artinya : “Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu Telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai ’Arsy daripada apa yang mereka sifatkan.” (al-Anbiya’: 22).
III - Sifat Ma`ani
Sifat Ma`ani adalah sifat yang keberadaannya berdiri pada Zat Allah s.w.t yang wajib baginya hukum.
Sifat ini terdiri dari tujuh sifat.
1 - Qudrah
Qudrah ( Maha Kuasa ) adalah sifat yang azali yang berada pasti pada Zat-Nya Allah s.w.t yang Kuasa menjadikan dan menghancurkan setiap yang mungkin sesuai dengan Iradah-Nya.
Allah berfirman :
وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعْجِزَهُ مِن شَيْءٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَلاَ فِي الأَرْضِ إِنَّهُ كَانَ عَلِيماً قَدِيراً
Artinya : ”Dan tiada sesuatu pun yang dapat melemahkan Allah baik di langit maupun di bumi. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” (al-Fatir: 44).
2 - Iradah
Iradah ( Maha Berkehendak ) adalah sifat azali yang berada pada Zat-Nya Allah s.w.t menentukan sesuatu yang mungkin dengan sebahagian yang boleh terhadapnya, seperti Allah menentuka bahwa Zaid pintar dan Ziyad bodoh.
Allah berfirman :
إِنَّمَا قَوْلُنَا لِشَيْءٍ إِذَآ أَرَدْنَاهُ أَن نَّقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
Artinya : ” Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya: “Kun (jadilah)”, maka jadilah ia.” (an-Nahl: 40).
3 - Ilmu
Ilmu ( Maha Mengetahui ) adalah sifat Qadim yang berada pada Zat-Nya Allah s.w.t Mengetahui seluruh sesuatu yang bersangkut paut dengan sekalian yang wajib, mustahil, dan yang boleh tanpa didahului oleh sesuatu yang menutupi pengetahun-Nya.
Allah berfirman :
وَعِندَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لاَ يَعْلَمُهَآ إِلاَّ هُوَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَمَا تَسْقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلاَّ يَعْلَمُهَا وَلاَ حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الأَرْضِ وَلاَ رَطْبٍ وَلاَ يَابِسٍ إِلاَّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ
Artinya : “Dan Allah memiliki kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya, dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu basah atau kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)” [Al An’aam:59]
4 - Hayat
Hayat ( Maha Hidup ) adalah sifat yang Qadim berdiri pada Zat Allah s.w.t yang Maha Hidup, dengan adanya sifat Hayat menetapkan dan mengkuatkan adanya sifat Qudrat, Iradat, Ilmu, Sama`, Bashar dan Kalam, hidupnya Allah yang kekal dan abadi.
Allah berfirman :
اللَّهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَآءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Artinya : ”Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar” (al-Baqarah: 255).
5 - Sama`
Sama` ( Maha Mendengar ) adalah sifat yang qadim berdiri pada Zat-Nya Allah s.w.t yang Maha Mendengar dari seluruh yang ada baik suara ataupun selainnya.
Allah berfirman :
قَالَ لاَ تَخَافَآ إِنَّنِي مَعَكُمَآ أَسْمَعُ وَأَرَى
Artinya : “Janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku Maha mendengar dan Maha melihat”. (Thaha: 46).
6 - Bashor
Bashor ( Maha Melihat ) adalah sifat yang qadim yang berdiri pada zat Allah s.w.t Maha Melihat segala sesuatu yang ada, baik yang jelas, yang tersembunyi, maupun yang samar-samar.
Allah berfirman :
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Artinya : “Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (as-Syura: 11).7 - Kalam
Kalam ( Maha Berbicara ) adalah sifat yang qadim yang berdiri pada Zat-Nya Allah yang Maha berbicara tanpa menggunakan huruf dan suara, tanpa i`rab dan dan bina` dan Maha suci dari sifat-sifat kalam yang baharu.
Allah berfirman :
وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَى تَكْلِيماً
Artinya : ”…Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung”. (An-Nisâ: 164).IV - Sifat Ma`nawiyyah
Sifat Ma`nawiyah adalah sifat-sifat yang melazimi dari sifat Ma`ani, dengan kata lain sifat Ma`nawiyah adalah sifat yang wujud disebabkan adanya sifat Ma`ani, seperti Allah memiliki sifat kuasa, maka lazimlah Allah itu keadaannya Kuasa.
Sifat Ma`nawiyah terdiri dari tujuh sifat :
1 - Kaunuhu Qaadiran
2 - Kaunuhu Muridan
3 - Kaunuhu `Aliman
4 - Kaunuhu Hayyan
5 - kaunuhu Sami`an
6 - Kaunuhu Bashiran
7- kaunuhu Mutakalliman.
10 komentar:
Assalamu'alaikum wr wb.
Artikel yang sangat mencerahkan. Tapi siapakah yang pertama sekali di antara para ulama yang merumuskan sifat 20 ini Bang? Dan terdapat di dalam kitab beliau yang mana?
TERIMAKASIH
semoga artikel ini membawa kita semakin mudah kembali kepada Allah SWT.
terima kasih
Dengan kata lain Allah tidak memiliki Zat Esa, tidak ada seorang makhluk pun yang sama Zatnya dengan Allah, Allah memiliki Sifat yang Esa, tidak ada seorang pun yang bersifat dengan sifat Allah, Allah memiliki perbuatan yang Esa, tidak ada di dunia ini yang sama perbuatannya dengan Allah.
SEPATUTNYA AYAT ALLAH MEMILIKI ZAT ESA BUKAN TIDAK MIMILIKI
Assalamualaikum. . .
apakah saya boleh berkongsi artikel ini di blog saya ya? kerana banyak persoalan di kalangan ahli kerajaan saya yang inginkan pencerahan serta semoga mereka mengenali hakikat diri ya. Aamin. . . .nanti saya letakkan kredit atas nama blog kamo ya o:) 3:)
blog saya : https://lemonteaicenia.blogspot.my
Mohon Admin perhatikan koreksi dari @MJasli Abu Bakar
Dengan kata lain Allah tidak memiliki Zat Esa, tidak ada seorang makhluk pun yang sama Zatnya dengan Allah, Allah memiliki Sifat yang Esa, tidak ada seorang pun yang bersifat dengan sifat Allah, Allah memiliki perbuatan yang Esa, tidak ada di dunia ini yang sama perbuatannya dengan Allah.
SEPATUTNYA DITULIS : ALLAH MEMILIKI ZAT ESA, BUKAN TIDAK MEMILIKI
Terima kasih.
Assalamualaikum wr.Wb.Jika bicara hal yg berhubungan dgn Allah azza w ala tdk satu katapun yg bisa menggambarkanya kata memiliki dn tdk memiliki itu untuk muhaddast klo untuk belajar kata itu kita pinjam tpi pemahaman secara maknawi
Assalamualaikum wr.Wb.Jika bicara hal yg berhubungan dgn Allah azza w ala tdk satu katapun yg bisa menggambarkanya kata memiliki dn tdk memiliki itu untuk muhaddast klo untuk belajar kata itu kita pinjam tpi pemahaman secara maknawi
Pertama sekali yang memutuskan sifat 20 ini adalah Rasulullah
Selanjutnya diteruskan oleh ulama pewaris ilmu Rasul yang dibahas untuk ahli ilmu dan ahli keluarga
Kalau untuk awam hanya quran dan hadis
Sifat 20 terdapat di kitab suci yang tiada berhuruf dan bersuara
Posting Komentar