Rabu, 16 Desember 2009

Mud Nabi Muhammad saw

Gambar Syeikh Musthafa Husein al-Mandili pengasas pondok Musthafawiyah


Banyak diantara kita yang belum mengetahui apa yang dimaksud Mud Nabi Muhammad saw, Mud adalah satu takaran yang pernah di gunakan oleh Nabi Muhammad saw pada masa dahulu, takaran ini terkadang untuk mengukur berapa banyaknya nabi menggunakan air dalam berwudhu`, terkadang untuk membayar Fidyah dan selainnya, begitu penting sekali mengetahui jumlah ukuran dari takaran Mudnya Nabi Muhammad, terlebih-lebih bagi seseorang yang ingin selalu mengikuti sunnah dan prilaku Nabi Muhammad saw.


Ulama berbeda pendapat dalam menentukan berapa jumlah takaran Mud Rasulullah. yang jelas Mud adalah seukuran dua telapak tangan penuh tanpa digenggam.

1 - Ulama Hanafiyah bahwa ukuran tersebut adalah dua rithil Iraq, dengan ukuran sebagai berikut : 406,25 x 2 = 812,5
Jadi satu mud menurut mereka sebanyak 812,5 gram.

2 - Adapun menurut Jamhur ulama ( Malikiyah, Syafi`iyah, Hanabilah ) ukuran Mud adalah 1,1/3 rithil Iraq.
382,5 x 1 , 333 = 510

Jadi satu Mud menurut Jamhur ulama adalah 510 gram Iraq.

Sebahagian penggunaan Mud:
1 - Rasulullah saw berwudhu` dengan satu Mud , sebagaimana yang diriwayatkan oleh Muslim.

2 - Menurut mazhab Syafi`i Kifarat orang yang bersetubuh pada siang hari bulan Ramadhan adalah memerdekakan seorang hamba perempuan, kalau tidak mampu puasa dua bulan berturut-turut, kalau tidak mampu memberi makan enam puluh orang miskin, setiap satu orang miskin satu Mud.

3 - Menurut mazhab Syafi`i bila seorang wanita yang hamil dan menyusui takut terhadap anaknya maka atas kedua wanita tersebut mengqadha dan membayar fidyah, fidyahnya adalah satu Mud satu hari, demikian juga bagi orang yang sudah terlampau tua yang tidak danggup berpuasa.

4 - Menurut Mazhab Syafi`i bagi seorang yang memiliki qadha`an ( yang tertinggal dari puasa ) dan belum dilaksanakannya sehingga masuk Ramadhan tahun yang berikutnya, maka bagi orang tersebut wajib mengqadha dan membayar fidyah satu Mud satu harinya.

5 - Kifarat Zhihar menurut mazhab Syafi`i adalah memerdekakan seorang hamba perempuan, kalau tidak mampu puasa dua bulan berturut-turut, kalau tidak mampu memberi makan enam puluh orang miskin, setiap satu orang miskin satu Mud.

6 - Menurut Mazhab Syafi`i bagi seorang suami wajib memberi makan bagi isterinya, jika suami tergolong orang kaya maka wajib memberi makan dua Mud satu hari, jika sang suami memiliki ekonomi pertengahan maka wajib memberi makan sang isteri satu setengah Mud, jika sang suami tergolong orang yang miskin maka wajib bagi sang suami memberi makan isterinya satu mud satu hari.

7 - Menurut mazhab Syafi`i kifarat sumpah adalah seseorang yang ingin membayar kifarat sumpahnya dengan cara memilih memerdekakan seorang hamba perempuan atau memberi makan sepuluh orang miskin setiap satu orang miskin satu Mud, atau memberi pakaian kepada sepuluh orang miskin, jika tidak mampu hendaklah beliau berpuasa tiga hari.

Sanad Mud saya kepada Mud Rasulullah saw :

Berkata al-Faqir kepada Allah swt Muhammad Husni Ginting al-Langkati al-Musthafawy al-Azhari, khadim ilmu dan sanad dikota Zaqaziq Mesir : Aku telah meletakkan ukuran Mud Nabi Muhammad sama percis dengan ukuran Mud Syeikhku Mukmin bin Ali Ruhum Simaningkir al-Mandaili, al-Musthafawy, beliau telah meletakkannya juga dengan ukuran Mud Syeiknya Syeikh Faqih Abdul Halim Khatib al-Furbabaru, al-Musthafawy, beliau meletakkan ukurannya dengan ukuran Syeikhnya pendiri pondok Pesantren Musthafawiyah tahun 1912 M, beliau meletakkan ukurannya dari Syeikh Muhammad Mukhtar bin `Atharid al-Boghori tenaga pengajar di masjid Haram Makkah, atas Mud Ahmad Khatib Mankabawy, atas Mud Abdullah an-Nahari, atas Mud Husein al-Helwani, atas Mud Ahmad bin Thohir pada tahun 1115 H, atas Mud Ahmad bin Idris, atas Mud Ibnu Hasan, atas Mud Ibnu Sa`id, atas Mud Ibnu Ya`qub, atas Mud Ibnu al-Qaus, atas Mud Ibnu Ja`far, atas Mud Qadhi Ahmad, atas Mud Khalid bin Ismail, atas Mud Ibnu Bakar al-Imam Ahmad bin Hasan, atas Mud Zaid bin Tsabit, atas takaran Mud Rasulullah saw.

Berkata al-Faqir Muhammad Husni Ginting sanad ini saya ijazahkan bagi orang yang pernah mendapat ijazah ammah ( umum ) dari saya.

1 komentar:

ion ponidi mengatakan...

Sallammu'alaikum Wr Wb saya Ionponidi